kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pertama kali dalam sejarah, harga minyak ditutup di bawah nol


Selasa, 21 April 2020 / 02:07 WIB
Pertama kali dalam sejarah, harga minyak ditutup di bawah nol
ILUSTRASI. Petugas beraktifitas di sekitar Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). Pertamina EP menargetkan produksi minyak pada tahun


Sumber: Bloomberg | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Emas hitam tak lagi berharga. Untuk pertama kali dalam sejarah, harga minyak ditutup di bawah level US$ 0 per barel.

Pada perdagangan Senin (20/4) waktu Amerika Serikat (AS), harga minyak west Texas intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei di NYMEX sempat mencapai US$ -37,63 per barel.

Akhir pekan lalu, harga minyak WTI ditutup di US$ 18,27 per barel.

Pada perdagangan di hari tersebut, harga minyak WTI terus memecahkan rekor harga terendah sejak 1946. Menurut aturan perdagangan di NYMEX, harga kontrak memang dimungkinkan berada di bawah nol.

Penurunan tajam harga minyak WTI menunjukkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap melimpahnya pasokan minyak AS. Kesepakatan pemangkasan produksi oleh OPEC dan negara sekutu juga dianggap terlambat oleh pelaku pasar.

Sekadar informasi, penurunan harga dalam tersebut terjadi di minyak WTI kontrak pengiriman Mei. Selasa (21/4) merupakan hari terakhir perdagangan kontrak ini. Pada pukul 01.50, harga minyak WTI kontrak Mei sedikit menguat menjadi US$ -17 per barel.

Sementara harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2020 turun ke US$ 20,97 per barel, Selasa (21/4) per pukul 1.50 WIB.

Analis memprediksi penurunan masih bisa berlanjut. "Kekuatan pasar akan menimbulkan dampak lebih dalam, entah harga akan jatuh mencapai dasar, atau sentimen Covid mereda, yang manapun terjadi lebih dulu, tapi sepertinya yang pertama akan terjadi duluan," tutur Michael Tran, Managing Director of Global Energy Strategy RBC Capital Markets, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara, harga minyak Brent pengiriman Juni ditutup di US$ 25,57 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×