Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berusaha mempertahankan marginnya pada tahun ini. Pada tahun lalu, emiten yang dikenal dengan nama Sritex ini menaikkan harga jual dalam rupiah sekitar 8% sampai 10%.
Sekretaris Perusahaan SRIL Welly Salam mengaku, perubahan pembukuan laporan keuangan dari denominasi rupiah menjadi dollar mengubah perhitungan kenaikan harga jual. Apabila dihitung dalam dollar, menurut dia, rata-rata kenaikan harga jual SRIL hanya sekitar 3%. SRIL mengubah pembukuan dengan menggunakan demoninasi dollar AS karena sebagian besar penjualan SRIL adalah ekspor.
Ia menyadari pihaknya menghadapi beberapa tantangan di tahun ini, seperti stabilitas politik dan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR). Namun ia yakin SRIL akan mampu menghadapinya. "Kenaikan dari komponen biaya masih bisa kita bebankan ke konsumen," katanya kepada KONTAN, Senin, (23/3).
Welly memperkirakan, tahun ini SRIL akan kembali mengerek harga jual sekitar 3%. Tujuannya yakni supaya margin SRIL dapat terjaga di kisaran 21%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News