Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pernyataan Gubernur Bank of Japan (BOJ) menekan posisi yen di hadapan mata uang dunia lainnya. Pelemahan USD pun gagal dimanfaatkan yen untuk menguat.
Mengutip Bloomberg, Kamis (17/9) pukul 17.45 WIB pasangan USD/JPY masih mempertahankan penguatan 0,30% ke level 120,93 dibanding hari sebelumnya.
Adapun tekanan bagi USD tidak hanya datang dari mengempisnya harapan pelaku pasar akan kenaikan The Fed rate tapi juga sajian data ekonomi yang negatif. Sebelumnya data inflasi AS Agustus 2015 terpuruk di level minus 0,1% dari sebelumnya 0,1%.
Albertus Christian Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan keunggulan USD terjaga karena sentimen negatif yang membalut yen. Setelah Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda menyatakan bahwa tidak akan menambah stimulus baru dalam waktu dekat.
“Padahal beberapa pejabat BOJ merasa untuk mencapai target inflasi Jepang butuh tambahan QE,” jelas Christian. Ini menyebabkan nilai tukar yen pun melemah. Selain itu ditambahkan Christian, arah moneter kedua bank sentral yang kontras memicu penguatan USD/JPY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News