Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi Grup Djarum, PT Remala Abadi Tbk (DATA) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan pendapatan dari segmen korporasi maupun ritel.
Melansir laporan keuangan per 31 Maret 2025, DATA meraup pendapatan sebesar Rp 86,39 miliar. Ini melonjak 10,28% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 78,33 miliar.
Dari sisi bottom line, DATA mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 13,7 miliar pada kuartal I-2025. Ini turun 9,09% YoY dari Rp 15,07 miliar pada kuartal I-2024.
Baca Juga: Emiten Grup Djarum, Remala Abadi (DATA) Siapkan Capex Rp 500 Miliar
Presiden Direktur Relama Abadi Agus Setiono menjelaskan untuk meningkatkan kinerja keuangan, DATA akan menggelar jaringan di berbagai kota di Indonesia secara efektif dan efisien.
Salah satunya dengan melakukan modernisasi teknologi Fiber to The Home (FTTH) yang saat ini sudah dimiliki DATA. Agus bilang dengan modernisasi FTTH, DATA dapat meningkatkan efisiensi penggelaran jaringan internet.
“Dengan modernisasi teknologi FTTH, pelanggan retail saat ini dapat menikmati layanan internet ultra cepat hingga 1 Gbps dari Remala. Tentunya dengan harga yang terjangkau,” jelasnya dalam paparan publik, Selasa (9/9).
Untuk meningkatkan pendapatan di segmen korporat, kata Agus, DATA memiliki strategi berupa pipeline booster, cross selling dan upselling, reactive client, dan target campaign.
“Strategi segmen retail mencakup percepatan pembangunan FTTH, implementasi program baru penjualan produk perseroan, melakukan implementasi anorganik, dan memberikan layanan terbaik, termasuk purnajual,” kata Agus.
Menurutnya, strategi layanan internet dengan mengelompokkan berdasarkan segmentasinya dinilai efektif mempertahankan pendapatan. Saat ini segmentasi pelanggan DATA terdiri dari partnership, pemerintahan, retail, dan korporat.
Jika di rinci, segmen partnership dipegang anak usahanya yaitu Fiber Media Indonesia, sementara pemerintahan dan korporat dipegang oleh Tachyon. Segment retail mengusung brand NetHome.
"Komposisi pelanggan saat ini cukup berimbang dan ini sangat menguntungkan kami karena membuat pendapatan DATA semakin solid Remala tidak tergantung pada salah satu segmen pelanggan saja,” jelas Agus.
Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) Genjot Kinerja Lewat Efisiensi dan Ekspansi
Selanjutnya: Aliansi Ekonom Indonesia Soroti Kebijakan yang Perburuk Kondisi Hidup Masyarakat
Menarik Dibaca: Belum Bosan Reli, Harga Emas Perbarui Rekor Tertinggi Tembus US$ 3.650
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News