Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat 0,71% ke level Rp 14.268 per dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Selasa (31/8). Sedangkan kurs Jisdor menguat 0,47%, dan ditutup di level Rp 14.306 per dolar AS.
Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, rupiah bersama dengan sebagian besar mata uang Asia lain diperdagangkan menguat terhadap dolar AS. Penguatan mata uang Asia terjadi di tengah pelemahan indeks dolar yang disebabkan oleh sinyal tapering Federal Reserve.
“Pelemahan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang Asia pada hari ini diperkirakan masih terpengaruh oleh efek positif dari sinyal tapering The Fed yang cenderung memberikan dovish tone terkait dengan arah kenaikan suku bunga AS,” kata Josua.
Baca Juga: Sejumlah bursa Asia dtutup menguat di tengah penurunan data ekonomi China
Josua menilai, adanya rilis data ekonomi China, yakni PMI manufaktur, PMI sektor jasa, dan PMI komposit yang cenderung menurun dari bulan sebelumnya tidak memberikan sentimen negatif di pasar keuangan regional. Selain itu, lelang surat utang negara (SUN) yang dilaksanakan hari ini yang juga turut mendorong penguatan rupiah dan penurunan yield SUN.
“Mengingat incoming bids pada lelang hari ini tercatat Rp 116 triliun dan pemerintah memenangkan sebesar Rp 21 triliun,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (31/8).
Baca Juga: IHSG menguat 1,32% sepanjang Agustus, saham big caps jadi movers bulan ini
Dia memperkirakan pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi AS, seperti keyakinan konsumen pada perdagangan Rabu (1/9). Sementara dari dalam negeri dia melihat pasar akan mencermati rilis data inflasi di bulan Agustus.
“Inflasi bulan Agustus yang diperkirakan akan berada di kisaran 0,01% month to month (mtm) atau 1,57% secara year on year (yoy),” imbuh Josua. Dia memprediksikan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.225 per dolar AS–Rp 14.350 per dolar AS pada perdagangan esok.
Baca Juga: Rupiah masih berpotensi menguat pada perdagangan Rabu (1/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News