kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Pergerakan Indeks Kompas100 Tertinggal dari IHSG, Begini Proyeksinya ke Depan


Minggu, 20 Juli 2025 / 21:06 WIB
Pergerakan Indeks Kompas100 Tertinggal dari IHSG, Begini Proyeksinya ke Depan
ILUSTRASI. IHSG Menguat-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (15/7/2025).


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan indeks Kompas100 tampak tertinggal dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sementara IHSG menguat 3,28% sejak awal tahun hingga Jumat (18/7), indeks Kompas 100 justru terkoreksi 3,90%.

Mengutip data Bloomberg, Minggu (20/7), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tampak menjadi pemberat laju indeks Kompas100 dengan penurunan harga masing-masing sebesar 10,24% dan 8,48% sejak awal tahun (year to date/YtD). Keduanya menggerus 9,48 dan 7,39 poin indeks unggulan tersebut.

Saham PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juga ikut merenggut poin indeks Kompas100 sebanyak 6,36 dan 6,09 poin dengan masing-masing penurunan harga 17,14% dan 20,01% YtD.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Fluktuatif di Perdagangan Senin (21/7), Simak Rekomendasi Analis

Di kurun waktu yang sama, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) justru jadi penguat indeks tersebut dengan harga yang meroket sebesar 145,65% dan 25,41%. Terhadap indeks Kompas100, mereka menyumbang masing-masing 20,17 dan 10,63 poin.

 

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga menambah 7,77 dan 7,06 poin pada indeks Kompas100 sebab harga keduanya sudah naik 104,45% dan 10,26% sejak awal tahun. 

Adapun sejak sepekan terakhir, yang menahan laju indeks Kompas100 ialah TPIA dan PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) imbas koreksi harga sebanyak 6,23% dan 4,46%. Keduanya meraibkan poin indeks Kompas100 sebanyak 3,41 dan 2,88 poin.

Di sepekan terakhir ini saham BBCA dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga ikut melibas 0,99 dan 0,53 poin indeks Kompas100 dengan penurunan harga sebesar 1,17% dan 3,21%.

Baca Juga: IHSG Rawan Terkoreksi pada Perdagangan Senin (21/7), Cek Rekomendasi Saham Berikut

Sebaliknya, indeks Kompas100 dalam sepekan terakhir terbantu oleh saham BRPT dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) lantaran harga keduanya naik 7,62% dan 15,79% atau menambah 2,41 dan 2,22 poin pada indeks Kompas100.

TLKM dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga ikut menyumbang sebanyak 2,20 dan 1,85 poin sebab harga keduanya terangkat 2,97% dan 2,12%.

 

Menurut VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi, hingga Jumat (18/7), kapitalisasi pasar indeks Kompas100 mencapai Rp 7.137,33 triliun atau mengambil porsi 54,5% terhadap kapitalisasi pasar IHSG secara keseluruhan. 

Bobot terberat dihasilkan oleh BMRI yakni sebesar 9,28%, BBCA 9,27%, dan BBRI 7,31%.

Namun berdasarkan hasil bedah terhadap konstituen indeks Kompas100, Audi menyoroti adanya potensi dominasi saham-saham konglomerasi dengan total bobot sebesar 34,6% di indeks Kompas100.

Di sini, bobot emiten yang terafiliasi grup Djarum menyumbang seberat 9,72%, disusul dengan grup Astra sebesar 7,06%, Grup Barito 6,61%, dan Grup Salim 5,88%.

Baca Juga: Kinerja Emiten Kuartal II-2025 Jadi Penentu Arah IHSG

Sementara itu bila bobot grup Triputra, Grup Bakrie, Grup Sinarmas, Grup MNC, Grup Lippo, dan Grup Saratoga dijumlahkan, mereka menyumbang kurang dari 3% terhadap bobot emiten-emiten konglomerasi tersebut di indeks Kompas100.

Senada, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto juga melihat saham-saham yang terafiliasi konglomerasi tampak mulai dominan menggerakkan pasar.

“Terlihat sekali euforia pasar yang terjadi selalu ada peran dari pergerakan saham-saham konglomerasi ini dan market cap dari saham-saham ini terus meningkat seiring kenaikan harga,” terang William.

Melansir Statistik Bursa Efek Indonesia dalam sepekan ini (14-18/7), harga saham Grup Barito yang terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan BRPT telah melesat 31,15% dan 25,56%. 

 

Market capitalisation free float (MCFF) keduanya mencapai Rp 124,47 triliun dan Rp 57,61 triliun.

Tak cuma mereka, harga saham PT Dian Swastika Sentosa di bawah naungan grup Sinar Mas juga naik 22,18% pekan ini, dengan MCFF mencapai Rp 103,38 triliun.

Harga saham terafiliasi grup Harita yakni PT Cita Mineral Investindo Tbk (CDIA) bahkan meroket 143,75% dengan MCFF yang saat ini sebesar Rp 12,17 triliun.

Baca Juga: IHSG Naik 3,75% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Cuan Hingga 18 Juli 2025

Lain halnya dengan saham-saham blue chips seperti BMRI, BBCA, dan AMMN yang menjadi pemberat IHSG pekan ini. Harga BMRI sudah turun 4,63%, BBCA 2,32%, dan AMMN 4,18%. MCFF ketiganya saat ini sebesar Rp 108,34 triliun, Rp 124,47 triliun, dan Rp 103,38 triliun.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×