Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indo Premier Investment Management (IPIM) masih melirik exchange traded fund (ETF) untuk memperbesar dana kelolaan. Perusahaan berencana meluncurkan dua ETF, September 2014 ini.
Direktur Utama IPIM John Item mengatakan, dua produk anyar itu yakni Green Fund ETF dan ETF Financials. Untuk Green Fund ETF, akan menggunakan aset dasar indeks SRI KEHATI.
Rencananya, penandatanganan perjanjian lisensi dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) untuk penggunaan indeks SRI KEHATI akan dilakukan Senin (16/6). Indeks tersebut terdiri dari 25 saham yang dipilih dengan mempertimbangkan total aset di atas Rp 1 triliun, memiliki price earning ratio (PER) positif dan free float atau kepemilikan saham publlik harus lebih besar dari 10%.
Selain itu, daftar emiten indeks SRI KEHATI juga harus mempertimbangkan aspek fundamental dengan enam faktor seperti enviromental, community, corporate governance, human rights, business behaviour, serta labour practices dan decent work.
"Sedangkan untuk ETF Financials akan menggunakan aset dasar 80% merupakan saham-saham finansial dan sekitar 20% merupaka real estate," ujar John kepada Kontan, akhir pekan lalu.
John mengatakan pihaknya menargetkan ETF anyar tersebut bisa menambah dana kelolaan masing-masing Rp 100 miliar. Hingga akhir tahun ini, perusahaan menargetkan dana kelolaan bisa naik menjadi Rp 3 triliun ketimbang akhir tahun lalu yang sekitar Rp 1,4 triliun.
Viliawati, analis Infovesta Utama mengatakan prospek kedua ETF baru tersebut akan mengikuti indeks acuannya. Untuk prospek reksadana ETF Financials, menurut dia, relatif menarik untuk jangka panjang. Namun, masih akan berfluktuasi tahun ini.
Analisis Vilia, valuasi saham sektor properti dan perbankan sudah cukup mahal akibat kenaikan yang cukup tinggi sepanjang year to date tahun ini. Akibatnya, penguatan harga saham sektor tersebut sudah mula terbahas. Dus, kondisi itu bakal menjadi pemberat kinerja ETF Financials.
"Sedangkan untuk indeks SRI KEHATI kami tidak memiliki proyeksi spesifik," ujar Vilia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News