Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perlahan tapi pasti, transaksi perdagangan exchange traded fund (ETF) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai ramai.
Sepanjang 2013 yang berakhir 18 Oktober 2013, total nilai transaksi reksadana yang diperdagangkan di BEI mencapai Rp 11,27 miliar.
Mengutip laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2013, yaitu Rp 5,4 miliar dengan volume transaksi sebesar 48,72 juta. Adapun frekuensi perdagangan dilakukan sebanyak 521 kali.
Akhir bulan September 2013 lalu, nilai transaksi ETF sebesar Rp 3,33 miliar dengan volume sebanyak 22,14 juta. Sedangkan frekuensi perdagangan sebesar 888 kali.
Hingga 18 Oktober 2013, total nilai transaksi ETF sebesar Rp 2,4 miliar dengan volume perdagangan sebesar 20,64 juta. Reksadana yang unit penyertaannya diperdagangkan di BEI ini telah ditransaksikan sebanyak 189 kali hingga pekan ke tiga Oktober 2013.
Jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu, tahun ini, transaksi ETF lebih ramai. Di pengujung tahun 2012, nilai transaksi ETF hanya Rp 172,17 juta. Volume dan frekuensi perdagangan masing-masing sebesar 385.500 juta dan 184 kali.
Saat ini baru dua manajer investasi yang berani mengeluarkan produk reksadana ini. Mereka adalah PT Bahana TCW Investment Management dan PT Indo Premier Investment Management (IPIM).
Bahana memiliki ETF berbasis obligasi yaitu ETF Asian Bond Fund Indonesia Bond Index (ABF IBI). Sedangkan IPIM memiliki empat produk ETF. Keempat produk itu adalah ETF R-LQ45X, ETF IDX30, Premier ETF Jakarta Islamic Index (XIJI), dan Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News