kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   -7.000   -0,44%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Penyebab Sejumlah Saham Emiten Asuransi di BEI Kurang Diminati Investor


Rabu, 11 Desember 2024 / 05:05 WIB
Penyebab Sejumlah Saham Emiten Asuransi di BEI Kurang Diminati Investor
ILUSTRASI. Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Jakarta, Senin (21/10/2024). Sejumlah analis menilai saham emiten asuransi di Indonesia cenderung kurang diminati investor ritel maupun institusi seperti manajer investasi.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah analis menilai saham emiten asuransi di Indonesia cenderung kurang diminati oleh investor ritel maupun institusi seperti manajer investasi. 

Founder Stocknow.id, Hendra Wardana menjelaskan, penyebab utamanya yaitu karena kinerja fundamental pada sektor asuransi yang sering dianggap kurang menarik di pasar saham.

"Bisnis asuransi memiliki model bisnis yang stabil tetapi tidak agresif, dengan pertumbuhan laba yang cenderung moderat dibandingkan sektor lain seperti teknologi atau perbankan," ujar Hendra kepada Kontan, Selasa (10/12).

Baca Juga: Saham Emiten Asuransi Kurang Diminati Investor, Ini Penyebabnya

Selain itu, saham-saham asuransi umumnya memiliki kapitalisasi pasar kecil dan likuiditas rendah, sehingga pergerakan harga sahamnya menjadi kurang atraktif bagi investor yang menginginkan keuntungan dari fluktuasi harga. 

Dengan demikian, kondisi ini membuat saham asuransi sering kali hanya menjadi penghias portofolio, tanpa peran signifikan sebagai penggerak utama di pasar.  

Di sisi lain, faktor lainnya yang membuat saham asuransi kurang diminati adalah valuasinya yang terkadang dinilai kurang menarik. Beberapa saham asuransi diperdagangkan dengan harga yang relatif mahal dibandingkan kinerja keuangan dan prospek pertumbuhannya. 

Adapun likuiditas yang rendah juga membuat investor besar, seperti manajer investasi, enggan masuk karena sulitnya menjual kembali saham tersebut dalam jumlah besar tanpa memengaruhi harga pasar. 

Baca Juga: Begini Kata BEI Soal Lonjakan Harga Saham Emiten BUMN Karya

Sentimen terhadap sektor asuransi juga dipengaruhi oleh ketergantungannya pada investasi portofolio untuk menghasilkan laba. Hendra bilang, saat pasar modal kurang kondusif, kinerja keuangan perusahaan asuransi bisa terdampak signifikan.

Mengenai hal ini, Head of Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana juga menilai penyebab lainnya yaitu karena market cap emiten ini masih relatif kecil dan likuiditasnya yang relatif tipis.

"Harga saham asuransi jarang yang valuasinya mahal," kata Wawan kepada Kontan, Selasa (10/12).

Wawan menjelaskan, bisnis asuransi umum biasanya dapat tumbuh seiring dengan berkembangnya bisnis lain, seperti bisnis otomotif untuk asuransi kendaraan, yang mana tahun ini juga terdapat penurunan penjualan.

Baca Juga: Menyimak Aksi Lengan Investasi Negara Asing, Lebih Banyak Divestasi Saham Emiten BEI

Baru-baru ini, ada perusahaan asuransi yang akan melenggang ke bursa saham melalui penawaran umum saham perdana. Perusahaan itu adalah PT Asuransi Digital Bersama (ADB).

Perusahaan ini menawarkan sebanyak-banyaknya 412.087.500 saham atau 12,3% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah initial public offering (IPO). Alhasil, perusahaan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 45,32 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×