kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan semen domestik diperkirakan turun hingga 5% tahun ini


Kamis, 06 Agustus 2020 / 17:03 WIB
Penjualan semen domestik diperkirakan turun hingga 5% tahun ini
ILUSTRASI. Penjualan semen domestik tercatat sebesar 27,15 juta ton sepanjang semester I-2020.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen domestik sepanjang semester I-2020 tertekan. Secara konsolidasi, volume penjualan semen domestik tercatat sebesar 27,15 juta ton. Realisasi ini turun 7,72% bila dibandingkan volume penjualan semen pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 29,42 juta ton.

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, penurunan volume penjualan semen domestik sepanjang semester I-2020 utamanya disebabkan oleh penurunan permintaan akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang akhirnya menghambat proyek-proyek infrastruktur dan properti. “Juga ada faktor cuaca karena pada awal tahun, di bulan Januari-Februari, terjadi hujan lebat dan menyebabkan banjir di beberapa kota,” ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Kamis (6/8).

Baca Juga: Hingga semester I, Grup Semen Indonesia (SMGR) kuasai 53,1% pasar semen dalam negeri

Di semester kedua ini, ada ekspektasi perbaikan permintaan semen. Selain karena adanya relaksasi PSBB, secara musiman biasanya penjualan semen di semester kedua akan lebih melaju. Hal ini karena tidak adanya momentum libur Idul Fitri (Lebaran) dan juga adanya musim kemarau (musim kering).

Proyeksi Zamzami, penjualan semen domestik tahun ini akan turun 4%-5% dari tahun lalu. Sepanjang 2019, penjualan semen nasional mencapai 76,14 juta ton, naik tipis 1,21% dibandingkan dengan total penjualan pada 2018 sebesar 75,23 juta ton.

Zamzami menjadikan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebagai top picks di sektor semen. Hanya saja, Zamzami masih mengalkulasi ulang target harganya.

Baca Juga: Penjualan semen domestik turun 7,72% di semester I-2020

Sepanjang paruh pertama 2020, volume penjualan semen INTP sebesar 7,2 juta ton. Pencapaian ini lebih rendah 8% dibanding penjualan pada semester pertama tahun lalu. Zamzami menilai, penurunan penjualan INTP pada enam bulan pertama 2020 terdampak pandemi. Basis pasar INTP yang mencakup wilayah Pulau Jawa terdampak efek penerapan PSBB dan juga banjir yang melanda pada awal tahun.

Sementara itu, SMGR menjadi satu-satunya emiten semen yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih di semester I-2020. Bottom line emiten pelat merah ini naik 26,3%, dari Rp 485 miliar menjadi Rp 612 miliar.

SMGR juga mencatat pertumbuhan volume penjualan yang positif di semester pertama 2020. Mengutip laporan semesteran Semen Indonesia Group, emiten pelat merah ini mencatatkan volume penjualan semen sebesar 17,96 juta ton, naik 3% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,43 juta ton.

Baca Juga: Semester I-2020, Semen Baturaja (SMBR) merugi hingga Rp 137,6 miliar

Zamzami mengatakan, kenaikan volume penjualan SMGR disebabkan oleh efek konsolidasi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) yang diakuisisi pada Februari 2019 lalu serta peningkatan volume penjualan ekspor. “Jika kita masukkan SMCB di Januari 2019, total penjualan grup SMGR akan turun 2,3% secara year-on-year (yoy) di semester I-2020,” pungkas Zamzami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×