kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan mi instan Indofood (ICBP) naik pasca akuisisi Pinehill, ini rekomendasinya


Kamis, 10 Juni 2021 / 16:10 WIB
Penjualan mi instan Indofood (ICBP) naik pasca akuisisi Pinehill, ini rekomendasinya
ILUSTRASI. Aneka rasa Indomie terbaru produksi Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 12.000 per saham yang mencerminkan price earning ratio (PER) 21,9 kali. Pada perdagangan Kamis (10/6), harga saham ICBP ditutup stagnan di level Rp 8.150 per saham.

Dipertahankannya rekomendasi beli ini sejalan dengan kenaikan kinerja Indofood CBP setelah mengakuisisi Pinehill pada September 2020. Kenaikan kinerja ini terlihat pada kuartal IV-2020 yang mana penjualan mi instan ICBP meningkat 50% secara year on year (yoy) dan naik 22,5% dibanding kuartal sebelumnya. Sementara sepanjang tahun 2020, penjualan mi instan ICBP tumbuh 15,4% yoy.

Kenaikan penjualan ini mendorong margin laba kotor dan EBIT margin mi instan Indofood CBP masing-masing mencapai level 38,4% dan 26,39% pada kuartal IV-2020. 

Menurut Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma dalam risetnya tanggal 8 Juni 2021, level tersebut merupakan yang tertinggi setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir.

Baca Juga: Indofood CBP akan menerbitkan obligasi global, begini posisi utang terakhir ICBP

Kemudian, penjualan bersih ICBP sepanjang tahun 2020 naik 10,3% yoy menjadi Rp 42,3 triliun. Realisasi tersebut 100% sesuai dengan prediksi Samuel Sekuritas. Penjualan kuartal IV-2020 sendiri meningkat tajam 34,1% yoy menjadi Rp 12,7 triliun dan mi instan berkontribusi sebesar 71,1% terhadap total penjualan.

 

Sejalan dengan itu, laba bersih Indofood CBP pada kuartal IV-2020 melesat 127,6% yoy menjadi Rp 2,6 triliun dan tercatat naik 30,7% yoy menjadi Rp 6,6 triliun sepanjang 2020. Perolehan laba satu tahun penuh tersebut setara 98% dari estimasi Samuel Sekuritas.

Lebih lanjut, Indofood CBP bakal menerbitkan obligasi global US$ 1,75 miliar atau sekitar Rp 25 triliun untuk membayar kembali pinjaman bank terkait akuisisi Pinehill. 
Rencananya, perusahaan akan menerbitkan US$ 1,15 miliar dengan tenor 10 tahun dan tingkat bunga 3,39% untuk tahap pertama serta US$ 600 juta dengan tenor 30 tahun dan tingkat bunga 4,47% pada tahap kedua.

Samuel Sekuritas menilai, langkah penerbitan obligasi ini akan membantu likuiditas Indofood CBP. Pasalnya, masa pinjaman sindikasi bank tersebut lebih pendek, yakni hanya lima tahun (sampai dengan 2025), sedangkan tenor obligasi yang bakal diterbitkan mencapai 30 tahun. Meskipun begitu, biaya bunga obligasi ini lebih tinggi dibanding pinjaman bank yang hanya berkisar antara 2,09%-2,26% (US$) dan 1,35%-1,65% (JPY).

Selanjutnya: Nilai global bond ICBP dikabarkan mencapai US$ 1,5 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×