kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan ekspor Timah (TINS) turun, ini penyebabnya


Senin, 15 Maret 2021 / 20:57 WIB
Penjualan ekspor Timah (TINS) turun, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Pekerja menurunkan timah dari kapal yang di angkut dari Belitung, Kepulauan Riau di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (11/1). KONTAN/Muradi/11/01/2011


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk catatkan penurunan penjualan ekspor sepanjang tahun lalu. Tercatat pasar ekspor menyumbang Rp 14,26 triliun, turun 22,6% dari penjualan ekspor di 2019 yang mencapai Rp 18,4 triliun.

Direktur Keuangan Timah, Wibisono menjelaskan faktor yang menyebabkan hal tersebut dari pandemi Covid-19. "Karena adanya pandemi dan lockdown menyebabkan skala industri turun sehingga harga turun," jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (15/3).

Ia menjelaskan, untuk pasar ekspor pihaknya melakukan pengiriman ke 3 benua, yaitu Asia, Eropa dan Amerika. Adapun pengiriman di Asia meliputi Taiwan, Korea Selatan, Jepang, India, Vietnam, dan Filipina. Sementara, pasar Eropa meliputi Hungaria, Jerman, Belanda, Spanyol, Prancis, Italia, Swiss, dan Austria. Kemudian, Amerika meliputi Amerika Serikat dan Kanada.

Baca Juga: Media Nusantara Citra (MNCN) bidik pertumbuhan pendapatan double digit pada 2021

"Dari ketiganya, Asia menjadi kontributor utama pendapatan dengan menyumbang 68%, Eropa 16% dan Amerika 14%," tuturnya.

Kendati pendapatan pasar ekspor turun, emiten berkode saham TINS ini berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan di dalam negeri sebesar 1,92% menjadi Rp 951,35 miliar. Ia menjelaskan peningkatan tersebut didorong dari hilirisasi produk timah logam.

"Penjualan domestik didorong dari anak usaha kami, Timah Industri yang menjual dalam bentuk solder," sebutnya. Kendati mulai membesar, pihaknya memproyeksikan prosentase kontribusi ekspor dan dalam negeri belum akan berubah yaitu 98% dan 2%.

Sepanjang tahun ini, TINS menargetkan penjualan timah paling sedikit 31 ribu ton. Sementara, dari sisi produksi perusahaan menargetkan volume produksi bijih timah tahun ini sebesar 30.000, produksi logam sebanyak 34.000 ton.

Selanjutnya: Ekspor turun, pendapatan Timah (TINS) turun 21,3% jadi Rp 15,21 triliun di tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×