kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini diproyeksikan akan tembus Rp 100 triliun


Senin, 14 Juni 2021 / 19:47 WIB
Penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini diproyeksikan akan tembus Rp 100 triliun
ILUSTRASI. Penerbitan obligasi korporasi sepanjang 2020 hanya sebesar Rp 96,6 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini menjadi tahun yang lebih baik bagi penerbitan obligasi korporasi. Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), hingga akhir Mei 2021, penerbitan surat utang korporasi di Indonesia sebesar Rp 39 triliun. Jumlah tersebut meningkat 44,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni Rp 27 triliun. 

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, penerbitan obligasi korporasi sejauh ini lebih banyak dibanding tahun lalu karena kondisi yang sudah membaik. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi makro secara umum serta kondisi masing-masing perusahaan.

“Kalau tahun lalu kan, ekonomi tersendat dan fokus perusahaan pun jadinya hanya sebatas untuk survive. Sementara tahun ini, ekonomi mulai pulih, serta perusahaan sudah berhasil adaptasi dengan kondisi pandemi dan mulai menyiapkan langkah untuk melakukan ekspansi bisnis lagi,” ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Senin (14/6).

Ramdhan menambahkan, kondisi saat ini di satu sisi menguntungkan bagi korporasi yang tengah mencari pendanaan. Hal ini lantaran tren suku bunga yang rendah, sehingga cost of fund pun jadi lebih murah. Oleh karena itu, dia melihat wajar akhirnya penerbitan pada tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Baca Juga: Ekonom: Selama pengetatan PPKM tidak drastis, dampaknya ke ekonomi tidak akan besar

Tak hanya itu, dari sisi rating dan outlook, secara umum Ramdhan juga menyebut kondisi tahun ini lebih baik. Walaupun, sempat ada kejadian gagal bayar pada medium term notes (MTN) beberapa waktu lalu, dia melihat pasar masih cukup punya kepercayaan yang tinggi terhadap pasar surat utang.

“Kejadian gagal bayar kemarin sempat memukul trust market, tapi kan MTN tersebut masih ikut peraturan lama, yang tidak perlu listing dan rating sehingga pengawasan lemah. Sementara saat ini sudah ada peraturan baru yang lebih ketat dan seperti obligasi korporasi, jadi market masih akan percaya,” imbuh Ramdhan.

Ramdhan meyakini, penerbitan obligasi korporasi pada sisa tahun ini akan semakin semarak. Apalagi, banyak perusahaan seperti perbankan, multifinance, telekomunikasi, konstruksi, dan sektor lainnya yang membutuhkan pendanaan untuk ekspansi bisnis. Ditambah lagi, kondisi makro dan fundamentalnya terus membaik dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia.

Namun, ia cukup menyangsikan penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini bisa mencapai angka Rp 130 triliun-Rp 140 triliun layaknya kondisi pre-Covid-19. Walau begitu, dia optimistis penerbitan bisa lebih baik dibanding tahun lalu dan menembus Rp 100 triliun. Adapun, penerbitan obligasi korporasi sepanjang 2020 hanya sebesar Rp 96,6 triliun.

Baca Juga: Penerbitan obligasi korporasi tahun ini sudah naik 44,3% dari periode yang sama 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×