kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Pelita Samudera (PSSI) turun 9% di tahun lalu


Senin, 26 April 2021 / 06:30 WIB
Pendapatan Pelita Samudera (PSSI) turun 9% di tahun lalu


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) berfokus pada diversifikasi komoditas angkut multi kargo untuk merambah pangsa pasar potensial termasuk pasar internasional pada tahun 2020. Pandemi coorna turut menyebabkan kinerja ekspor lesu sehingga pendapatan emiten ini pun turun.

Sepanjang tahun lalu, PSSI berhasil membukukan total pendapatan telah diaudit per 31 Desember 2020 sebesar US$ 68,4 juta. Pendapatan ini turun 9% dari periode yang sama di 2019 sebesar US$ 75,3 juta.

Penurunan pendapatan ini terjadi meski tarif angkutan rata-rata naik sebesar 10% menjadi US$ 2,74 per metrik ton dari US$ 2,49 per metrik ton di 2019. Sedangkan volume pengangkutan PSSI mencapai 24,9 juta metrik ton.

Direktur Utama PSSI Iriawan Ibarat mengatakan, strategi PSSI adalah mengoptimalkan utilisasi aset yang dimiliki di tengah melesunya pasar ekspor dan domestik akibat situasi pandemi Covid-19 yang menekan industri global, terutama jatuhnya permintaan komoditas batubara.

Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSSI) siapkan cepx US$ 21 juta, untuk apa saja?

Iriawan menekankan pendapatan sewa berjangka meningkat signifikan sebesar 35% menjadi US$13,3 juta dari US$9,9 juta di 2019, mengalami peningkatan di semua segmen bisnis, floating loading facility (FLF), kapal tunda dan tongkang (TNB) dan kapal curah besar (MV).

Beban pokok pendapatan sedikit mengalami penurunan menjadi US$ 55,9 juta dari US$ 56,2 juta di 2019. Kontribusi terbesar berasal dari peningkatan biaya depresiasi kapal namun diimbangi dengan penurunan biaya bahan bakar.

Iriawan mengatakan, di tengah penurunan pasar batubara, Pelita Samudera banyak melakukan perbaikan dan pemeliharaan kapal atau docking di semester pertama sehingga dapat mengejar kebutuhan volume pengangkutan di semester kedua. 

"Pelita Samudera mencatat margin laba kotor sebesar 18% atau US$ 12,5 juta. Margin EBITDA berhasil dicapai di 35% atau sebesar US$24,3 juta, menunjukkan cash cost yang cukup stabil dari 2019 margin di 40% atau EBITDA sebesar US$ 29,9 juta," ungkap Iriawan dalam siaran pers, Minggu (25/4).

Baca Juga: Sepanjang 2020, Pelita Samudera Shipping (PSSI) kantongi pendapatan US$ 68,4 juta



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×