Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
PSSI mencatat utilisasi penuh dan ekspansi multi kargo armada kapal curah besar (MV) mencapai hampir 25% untuk volume pengangkutan freight charter komoditas di luar batubara seperti nikel, alumina, tembaga konsentrat, semen klinker, pasir silika, billet baja dan produk besi.
Di pertengahan 2020, kapal tunda dan tongkang (TNB) berekspansi ke segmen nikel terutama di area Sulawesi Tenggara. Pelita Samudera pun membuka kantor perwakilan di Kendari pada akhir kuartal keempat 2020. Perluasan pangsa pasar dan optimisasi aset turut membantu PSS mencatat laba bersih US$ 8,4 juta pada tahun lalu.
Iriawan bilang, jumlah aset meningkat sebesar 3% yoy menjadi US$ 146,8 juta dari US$ 143,2 juta. Sedangkan ekuitas meningkat 7% menjadi US$ 94,5 juta dari US$88,6 juta, terutama dari saldo laba meningkat sebesar 18% menjadi US$ 39,4 juta per 31 Desember 2020 dari US$33,4 juta per 31 Desember 2019.
Di akhir tahun 2020, Pelita Samudera memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 14 juta (termasuk kas yang dibatasi Penggunaan sekitar US$ 1,3 juta). Rasio utang terhadap aset dan rasio utang terhadap ekuitas sebesar masing-masing 0,24 kali dan 0,37 kali, lebih rendah dari masing-masing 0,28 kali dan 0,45 kali di 2019, yang merupakan kontribusi dari pembayaran penuh pinjaman bank jangka panjang UOB serta cicilan pokok pinjaman bank ICICI dan Citibank dengan total pembayaran pinjaman sebesar US$ 30,5 juta.
Baca Juga: PSSI: Kenaikan harga batubara diharapkan dapat memperbaiki kinerja kuartal IV-2020
Pembayaran pinjaman bank juga berkontribusi pada posisi rasio gearing yang lebih baik sebesar 0,22 kali vs. 0,37 kali dari 2019. "Posisi keuangan ini menunjukkan Pelita Samudera memiliki struktur modal yang terjaga dengan baik dan kapasitas keuangan yang solid. Rasio harga saham terhadap pendapatan (price to earning ratio) juga meningkat lebih tinggi sebesar 7,7 kali vs. 5,3 kali dari 2019," tambah dia.
Iriawan mengungkapkan, PSSI telah mengamankan kontrak senilai US$ 164,6 juta di 2020 untuk kontrak baru serta perpanjangan kontrak jangka panjang dalam 1–3 tahun ke depan. Sehingga Pelita Samudera optimistis akan bertumbuh tangguh dengan diversifikasi bisnis, optimalisasi aset dan ekspansi armada sebagai strategi berkelanjutan.
Alokasi belanja modal di 2021 ditargetkan sekitar US$ 21 juta untuk rencana strategi ekspansi armada. ‘’Pertumbuhan pendapatan di 2021 ditargetkan meningkat sekitar 15%–20% dari 2020, dengan target lebih tinggi dari 2019 atau pra-pandemi,’’ pungkas dia.
Baca Juga: Realistis, Pelita Samudera Shipping (PSSI) targetkan laba bersih turun 38% di 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News