kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan kompak menurun, simak rekomendasi saham emiten semen


Kamis, 01 April 2021 / 22:06 WIB
Pendapatan kompak menurun, simak rekomendasi saham emiten semen


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat emiten produsen semen kompak membukukan penurunan penurunan pendapatan sepanjang 2020. Namun, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan entitas anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil membukukan kenaikan laba bersih.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menilai, capaian emiten semen dari segi penjualan hingga level gross profit masih inline dengan ekspektasi yang dia pasang.

Namun, Zamzami mengakui torehan bottom line emiten semen  agak melebihi ekspektasi, khususnya untuk SMGR. “ Karena mereka cukup baik dalam menurunkan utang, sehingga finance cost-nya bisa turun hingga 28%,” terang Zamzami kepada Kontan.co.id, Kamis (1/4).

Sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi menilai, pendapatan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang turun hingga 11% secara tahunan (yoy) sejalan dengan estimasi, dimana hal ini karena terjadi penurunan pada volume penjualan sebesar 9,7%.

Meski demikian, produsen semen merk Tiga Roda ini berhasil menurunkan beban biayanya lebih banyak dibandingkan penurunan pendapatan, seperti beban pokok pendapatan atau cost of good sold (COGS), beban usaha, serta beban pajak. Hal ini membuat laba bersih INTP hanya turun 1,5% yoy menjadi Rp 1,80 triliun.

Baca Juga: Emiten semen kompak catatkan penurunan pendapatan sepanjang 2020

Yosua mengatakan, pencapaian laba bersih INTP di 2020 berada di atas ekspektasi Samuel Sekuritas, dimana pihaknya memproyeksikan laba bersih INTP hanya mencapai Rp  1,3 triliun saja.

Zamzami menilai, konsumsi semen nasional tahun ini bisa tumbuh 3%-4%. Beberapa sentimen pendorongnya antara lain naiknya anggaran infrastruktur dan pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF).

Hal ini membuat penggunaan semen bulk (curah) harusnya bisa mengalami pemulihan seiring maraknya pembangunan. Hanya saja, kemungkinan besar pertumbuhan permintaan semen bulk baru terasa di semester kedua  karena biasanya proyek-proyek banyak digulirkan di paruh kedua.

Meski demikian, penggunaan semen sak (kantong) memang masih lebih dominan. Hingga Fabruari 2021, Zamzami menyebut penggunaan semek sak  lebih dari 70%, malah hampir mencapai 80%.

“Penggunaan semen sak bisa sampai 80%, karena  penggunaan semen bulk masih menurun terus, seiring proyek-proyek yang belum terlalu digulirkan,” sambung dia. Zamzami menilai, segmen yang bisa tumbuh lebih stabil sepanjang tahun adalah semen sak.

Baca Juga: Pendapatan dan laba bersih Semen Baturaja (SMBR) kompak menurun di 2020

Senada, Yosua menilai konsumsi semen nasional bisa bertumbuh positif tahun ini. Kenaikan anggaran infrastruktur sebesar 38%, serta potensi pemulihan perindustrian dan perumahan diproyeksikan akan menopang pertumbuhan konsumsi semen nasional antara 5% hingga 7%.

Dus, Yosua mempertahankan proyeksi volume penjualan semen INTP untuk tahun 2021 dan 2022 masing-masing sebesar 17,3 juta ton dan 18,4 juta ton, atau  naik 6,9% dan 5,9% yoy.

Sementara Zamzami  memproyeksikan volume penjualan semen SMGR bisa tumbuh sekitar  4% tahun ini. Pertumbuhan ini didukung pemulihan moderat permintaan dalam negeri, baik dari sektor infrastruktur dan property. Pertumbuhan ini juga didukung oleh ekspor produk SMGR.

Zamzami masih meninjau ulang rekomendasi saham SMGR dab INTP. Namun, rekomendasi terakhir dari Phillip Sekuirtas adalah beli SMGR dengan target harga  12 bulan di Rp 15.000, (setara 12.4 kali FY21F EV/EBITDA) dan beli saham INTP dengan target price 12 bulan di level Rp 18.500 (setara 19 kali FY21F EV/EBITDA).

Senada, Yosua juga merekomendasikan beli saham INTP dengan target harga Rp 16.250 dan SMGR dengan target harga Rp 13.050.

Selanjutnya: Emiten Semen Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Siapkan Belanja Modal Rp 500 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×