kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Pendapatan KIJA Naik 87% Menjadi Rp 1,29 Triliun per Kuartal I 2025, Ini Pendorongnya


Senin, 05 Mei 2025 / 13:14 WIB
Pendapatan KIJA Naik 87% Menjadi Rp 1,29 Triliun per Kuartal I 2025, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Jababeka membukukan pendapatan konsolidasi Rp 1,29 triliun di kuartal I 2025, tumbuh 87% dibandingkan pada periode sama tahun lalu


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan kinerja positif di tiga bulan pertama tahun 2025.

KIJA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,29 triliun di kuartal I 2025, tumbuh 87% dibandingkan dengan Rp 690 miliar pada periode sama tahun lalu.

Secara rinci, pendapatan KIJA ditopang oleh tiga pilar utama.

Pertama, pendapatan dari Pilar Land Development & Property melonjak 230% year on year (YoY) menjadi Rp 690,1 miliar per akhir Maret 2025, naik dari Rp 208,9 miliar di kuartal I 2024. 

Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda mengatakan, pertumbuhan signifikan ini ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp 638,5 miliar, meningkat hampir 6 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kawasan Kendal menjadi kontributor utama, mencerminkan daya tariknya sebagai kawasan investasi baru yang menjanjikan. 

Baca Juga: Investor China Dominasi Pembelian Lahan Industri Jababeka (KIJA) Per Kuartal III-2024

“Penjualan properti dengan bangunan (rumah dan tanah, apartemen, ruang perkantoran, dan bangunan pabrik standar) dan sewa menghasilkan pendapatan sebesar Rp51,6 miliar,” ujarnya dalam keterbukaan informasi tanggal 2 Mei 2025.

Kedua, pendapatan dari Pilar Infrastruktur meningkat 26% menjadi Rp 568,3 miliar untuk tiga bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan Rp 449,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Hal ini sebagian didorong oleh segmen ketenagalistrikan, yang tumbuh dari Rp 286,0 miliar pada kuartal I 2034 menjadi Rp 384,2 miliar pada kuartal I 2025. Ini didukung oleh peningkatan konsumsi listrik dari pelanggan (tenant) di Kendal dan Cikarang. 

Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan perkebunan, dan lainnya) tumbuh 18% menjadi Rp 121,5 miliar pada kuartal I 2025 dari Rp 102,7 miliar pada kuartal I 2024. 

“Ini juga ditopang oleh peningkatan kegiatan operasional dan produksi tenant di Kendal,” katanya.

Lalu, pendapatan dry port (CDP) meningkat dari Rp 60,6 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 62,6 miliar pada kuartal I 2025. Ini disebabkan oleh pertumbuhan bisnis pendukung.

Porsi pendapatan berulang dari pilar infrastruktur tercatat 44% dari total pendapatan, turun dari 65% pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Marketing Sales Jababeka (KIJA) Naik 44% pada Tahun 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

“Ini disebabkan oleh kontribusi yang lebih besar (relatif) dari Land Development dan Properti pada kuartal pertama tahun 2025,” ungkapnya.

Ketiga, pendapatan pilar Leisure & Hospitality naik 3% menjadi Rp 32,5 miliar. Kondisi tersebut seiring dengan stabilnya kontribusi dari segmen golf, yang berkontribusi 61% dari total pendapatan pilar ini.  

“Walaupun kontribusi pilar ini relatif kecil, keberlanjutan pendapatan leisure menunjukkan diversifikasi sumber pendapatan yang tetap terjaga,” papar Muljadi

Laba kotor meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 540,8 miliar di akhir Maret 2025, dari Rp 263,0 miliar di akhir Maret 2024.

Margin laba kotor konsolidasi naik menjadi 42% dari sebelumnya 38%, terutama karena peningkatan kontribusi pendapatan dari Pilar Land Development & Property yang memiliki margin lebih tinggi dibandingkan infrastruktur. 

Kemudian, margin laba kotor dari Pilar Infrastruktur juga naik menjadi 33% di kuartal I 2025, dari semula dari 30% pada periode sama tahun lalu. Pilar Leisure & Hospitality margin laba kotornya meningkat menjadi 39% di akhir Maret 2025, dari 36% di akhir Maret 2024.

KIJA pun membukukan laba bersih Rp 200,5 miliar di kuartal I 2025, berbalik dari rugi bersih Rp 107,7 miliar di kuartal I 2024. 

 

“Hal ini terutama karena pertumbuhan pendapatan dan perbaikan margin laba kotor secara keseluruhan,” tutur Muljadi.

Rugi selisih kurs di kuartal I 2025 sebesar Rp 100,4 miliar, sedikit berkurang dari Rp 114,8 miliar di kuartal I 2024.

EBITDA di akhir Maret 2025 naik 166% YoY menjadi Rp 481,5 miliar, dari sebelumnya Rp 181,0 miliar di akhir Maret 2024. 

“Kenaikan EBITDA yang signifikan mencerminkan pertumbuhan operasional yang kuat dengan kontrol biaya yang efisien,” kata Muljadi.

Dalam hal penjualan pemasaran Land Development dan Properti, KIJA mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,2 triliun pada kuartal I 2025, setara dengan 34% dari target tahunan 2025. Raihan ini hampir dua kali lipat dibandingkan pencapaian Rp 640,0 miliar di kuartal yang sama tahun 2024. 

Penjualan pemasaran dari Cikarang dan dua wilayah lain yang termasuk proyek joint venture (JV) memberikan kontribusi sebesar 36%. Kondisi itu terutama didorong oleh penjualan 4 hektar kepada perusahaan data center.

Sementara, JV Kendal memberikan kontribusi sebesar 64%, didukung oleh penjualan tanah seluas 8 hektar kepada perusahaan mebel dan 7 hektar kepada perusahaan bahan bangunan dari China. 

Baca Juga: Jababeka Optimistis Permintaan Lahan Industri Tetap Kuat, Didukung Daya Saing RI

Lebih lanjut, KIJA menargetkan raihan pendapatan pra penjualan alias marketing sales untuk tahun 2025 sebesar Rp3,5 triliun.

Rinciannya, sebesar Rp 1,25 triliun dari target tersebut berasal dari Cikarang dan Rp 800 miliar dari pengembangan lahan dan bangunan industri di Cikarang.

Sisanya, Rp 450 miliar dari properti residensial dan komersial di Cikarang, termasuk perusahaan patungan dan lainnya.

“Sisanya sebesar Rp 2,25 triliun berasal dari perusahaan patungan kami di Kendal,” papar Muljadi.

Selanjutnya: Tak Mau Kalah, Australia dan Selandia Baru Bakal Lindungi Diri Dari Tarif Film Trump

Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Ide Usaha dan Hitungan Modalnya Untuk Pensiun Nanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×