Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah melaporkan kinerja keuangan pada kuartal I-2025 dengan pertumbuhan pendapatan dan penyusutan rugi.
Melansir laporan keuangannya di keterbukaan informasi Selasa (29/4), GOTO mencatatkan pendapatan bersih Rp 4,23 triliun pada kuartal I-2025. Perolehan itu meningkat 3,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,07 triliun.
Sementara, rugi bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 283,32 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2025, menyusut 67,12% dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 861,911 miliar.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menilai GOTO mulai berhasil mengendalikan rugi bersih berkat efisiensi biaya dan operasional, serta masih kuatnya permintaan terhadap layanan yang ditawarkan perusahaan.
Baca Juga: Akulaku Finance Terapkan Sejumlah Strategi Dorong Perolehan Laba pada Tahun Ini
"Dari sisi industri dan prospek fintech masih tinggi sehingga masih mendukung pendapatan GOTO," kata Indy kepada Kontan, Selasa (29/4).
Menurutnya, GOTO masih memiliki prospek cerah di sisa tahun 2025, seiring dengan upaya pengendalian kinerja keuangan yang berkelanjutan. Hal ini mendukung pertumbuhan profitabilitas perusahaan
"GOTO masih memiliki prospek yang baik sepanjang 2025 dengan pengendalian kinerja keuangan sehingga secara profitabilitas masih tumbuh," tambah Indy.
Indy menyarankan untuk buy saham GOTO di target harga Rp 100 per saham.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai secara teknikal saham GOTO saat ini berada dalam fase tren naik atau uptrend setelah berhasil menembus level resistance dari garis tren.
"Penguatannya pun disertai dengan munculnya volume pembelian," jelas Herditya kepada Kontan, Selasa (29/4).
Dari sisi indikator teknikal, Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih berada di area positif, menandakan momentum penguatan yang berlanjut. Sementara itu, indikator Stochastic menunjukkan posisi di area overbought.
Untuk strategi perdagangan, Herditya merekomendasikan aksi speculative buy dengan level support di Rp 81 dan resistance di Rp 87. Target harga untuk saham ini berada di kisaran Rp 90 hingga Rp 93 per saham.
Baca Juga: Auto Rejection Kini Di Bawah 15%, OJK Beberkan Perbedaannya dengan Saat Pandemi
Selanjutnya: Akulaku Finance Terapkan Sejumlah Strategi Dorong Perolehan Laba pada Tahun Ini
Menarik Dibaca: Cerah hingga Berawan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (30/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
