kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pendapatan Emiten Rumah Sakit Meningkat di Semester I 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 07 Agustus 2024 / 19:26 WIB
Pendapatan Emiten Rumah Sakit Meningkat di Semester I 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Pendapatan emiten rumah sakit serempak meningkat pada semester I 2024. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/Spt.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten rumah sakit telah merilis laporan kinerja keuangan. Pendapatan emiten rumah sakit serempak meningkat pada semester I 2024.  

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mengantongi laba bersih sebesar Rp 343,15 miliar di semester I-2024. Angka tersebut melonjak 69,59% jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 202,34 miliar. Begitu juga dengan pendapatan HEAL di semester I 2024 ini juga turut meningkat. HEAL mencatat pendapatan sebesar Rp 3,34 triliun atau tumbuh 24,16% jika dibandingkan semester I-2023.

Begitu juga dengan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) meraup pendapatan Rp 2,45 triliun di semester pertama 2024. Pendapatan MIKA meningkat 19,51% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu. Di periode yang sama, laba bersih Mitra Keluarga melesat 32,54% menjadi Rp 600,56 miliar dari sebelumnya Rp 453,10 miliar. 

Kemudian PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) juga mencatat kinerja positif pada semester I 2024. SRAJ mencatat pendapatan sebesar Rp 1,51 triliun. Angka tersebut meningkat 34,83% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 1,12 triliun. SRAJ juga mencatat peningkatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 9,65 miliar di semester I-2024. Pada semester I-2023, SRAJ masih cetak rugi bersih sebesar Rp 41,95 miliar. 

Baca Juga: Catatkan Kinerja Positif, Simak Rekomendasi Saham Mitra Keluarga Karya Sehat (MIKA)

Selanjutnya,  PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatat pendapatan SILO pada periode Januari-Juni 2024 bertumbuh 13,90% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 6,01 triliun dibandingkan Rp 5,28 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan naik, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih SILO terpantau menyusut ke angka Rp 314,28 miliar.  

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, melihat secara kinerja emiten rumah sakit pada semester In2024 telah sesuai dengan ekspektasinya. Menurut dia, HEAL dan SILO memiliki kinerja yang paling menarik. 

“Masih adanya pertumbuhan membuat kinerja emiten rumah sakit ini masih menarik,” jelas Azis kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8). 

Azis juga mencermati saati ini pergerakan saham emiten rumah sakit sudah sesuai dengan kinerja dari keuangan masing masing emiten. Selain itu para pelaku pasar juga cenderung sudah priced in.

“Melihat pergerakan harga saham yang saat ini masih sideways dan sebelumnya sudah naik,” ujarnya.

Baca Juga: Pendapatan Sejahteraraya Anugerahjaya (SRAJ) Tumbuh 34,83% pada Semester I 2024

Secara prospek Azis menilai emiten rumah sakit masih berpotensi untuk tumbuh positif. Hal itu mengingat saat ini strategi emiten rumah sakit adalah ekspansi keluar pulau jawa sehingga ini potensi meningkatkan pendapatan dari emiten rumah sakit.

Sementara Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh, melihat meningkatnya kinerja MIKA pada semester I 2024 ini didorong oleh margin obat yang lebih tinggi dan komposisi pembayaran JKN yang lebih rendah. Menurutnya hal itu menunjukkan keberhasilan penerapan strategi oleh manajemen untuk meningkatkan kasus dengan intensitas lebih tinggi dengan tingkat harga yang telah diperbarui.

"Selain itu juga memfokuskan kelompok pembayar di rumah sakit untuk pasien swasta," jelas Ismail dalam Riset, Rabu (24/7). 

Selain itu Ismail juga menilai MIKA telah berhasil menerapkan strategi pemasaran dan efisiensi biaya guna mendongkrak kinerja keuangan. MIKA juga telah mengatur ulang tim pemasaran untuk fokus terpisah pada klien asuransi swasta dan korporasi. Hal itu menghasilkan pertumbuhan pendapatan pada bisnis pasien yang dilindungi sebesar 24%.

"Selain itu juga ada dorongan dari peningkatan kasus dengan intensitas tinggi dimana mendorong peningkatan pemanfaatan pusat radioterapi dan onkologi," ujarnya. 

Melihat hal-hal tersebut Ismail yakin MIKA masih dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun 2024. Strategi-strategi yang diterapkan MIKA dapat terus mendorong pertumbuhan yang solid. 

"Kami juga yakin dengan berlanjutnya momentum pertumbuhan pendapatan akan semakin memperkuat kepercayaan investor," ungkapnya.

Baca Juga: Kinerja SILO Diramal Tumbuh Positif di 2024, Intip Rekomendasi Sahamnya

Ismail juga melihat tumbuhnya pendapatan SILO mencerminkan kemampuannya untuk mempertahankan pasien melalui layanan khusus. Hal itu menurutnya SILO telah berhasil menerapkan strategi dengan tepat. 

"Harapannya untuk efisiensi biaya tenaga kerja akan terus berlanjut, sehingga dapat mendongkrak kinerja SILO ke depannya," ungkapnya.

Selain itu Ismail juga melihat beberapa inisiatif SILO seperti MRCCC baru di LippoVillage, penambahan PET Scan di MRCCC Semanggi. Silo juga telah menata ulang jaringan rumah sakit baru dengan dua rumah sakit berasal dari pengembangan sebelum tahun 2019.

Sehingga Ismail merekomendasikan untuk buy SILO dengan target harga 3.000 dan buy saham MIKA dengan target harga Rp 3.400.  Sementara Azis merekomendasikan untuk trading buy SILO dengan target harga Rp 3.010 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×