kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendaftaran Capres dan Cawapres Kian Dekat, Ini Efeknya bagi Pasar Saham


Minggu, 15 Oktober 2023 / 17:01 WIB
Pendaftaran Capres dan Cawapres Kian Dekat, Ini Efeknya bagi Pasar Saham
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta?Selatan.?KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanggal pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024 sudah di depan mata. Pendaftaran capres-cawapres akan berlangsung pada periode 19-25 Oktober 2023.

Sejumlah pihak tentu menanti saat-saat ini untuk melihat siapa capres-cawapres yang berpotensi untuk terpilih. Hal itu pun menyebabkan sejumlah sentimen ke pasar saham.

Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat mengatakan, investor sebenarnya netral dengan siapapun presiden yang akan terpilih pada Pemilu 2024.

“Namun, investor sepakat bahwa Pemilu 2024 harus berjalan damai agar tidak menimbulkan sentimen negatif ke pasar,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (15/10).

Baca Juga: IHSG Rawan Pullback, Simak Saham Rekomendasi Analis pada Senin (16/10)

Jika dibandingkan dengan Pemilu 2019, rangkaian pesta politik kali ini tampak jauh lebih damai. Hal itu pun tak menimbulkan kekhawatiran investor atas jalannya Pemilu 2024.

“Setiap investor pasti punya pilihan capres masing-masing, tetapi kami semua sepakat ingin Pemilu 2024 berlangsung damai,” ungkapnya.

Dengan rangkaian Pemilu 2024 yang berpotensi akan berjalan damai, pasar akan menerima sentimen positif. Meskipun begitu, pergerakan IHSG saat ini belum mendapatkan efek dari rangkaian pemilu. Sebab, pasar saat ini lebih dipengaruhi hal lain, seperti suku bunga The Fed yang tinggi dan pelemahan rupiah.

Selain itu, ada saham-saham dengan market cap besar yang baru initial public offering (IPO), tetapi pergerakannya sangat fantastis. Hal itu membuat investor bingung, lalu ragu untuk berinvestasi.

Akibatnya, Teguh melihat, IHSG tidak akan bergerak jauh dari level 7.000 hingga akhir tahun 2023 akibat masih banyaknya sentimen pemberat. Salah satu contohnya adalah kinerja GOTO yang buruk dan menjadi pemberat IHSG.

“Jadi, yang bikin IHSG susah naik bukan masalah pemilu, tetapi kinerja masing-masing saham yang masih bermasalah,” ungkapnya.

Baca Juga: Rekomendasi Saham-Saham Middle & Small Cap Pilihan yang Prospektif Jelang Akhir Tahun

Untuk IHSG usai presiden terpilih ditentukan, Teguh mengatakan, bahwa hal tersebut belum dapat diprediksi dari sekarang. Sebab, masih banyak faktor penggerak yang mempengaruhi kinerja IHSG sampai tahun depan.

"Namun, jika hingga tahun depan masih banyak IPO, IHSG masih belum akan bergerak, tak peduli bagaimana hasil pilpresnya," paparnya.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×