Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran masuk pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau lelang sukuk tercatat sebesar Rp 34 triliun, Selasa (4/7). Aktivitas lelang masih ramai di tengah menurunnya likuiditas.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, minat investor pada lelang kali ini masih tinggi, disaat kondisi likuiditas yang lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya. Menurunnya likuiditas disebabkan belum adanya Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo di awal bulan Juli ini.
Total penawaran yang masuk pada lelang sukuk kali ini sebesar Rp 34,05 triliun. Dari total penawaran masuk, pemerintah memenangkan penawaran lelang sebesar Rp 6 triliun yang sesuai target indikatif.
Angka penawaran masuk pada lelang sukuk tanggal 4 Juli 2023 lebih rendah apabila dibandingkan angka penawaran pada lelang sukuk dua pekan lalu yang sebesar Rp 41,38 triliun. Nominal lelang yang dimenangkan juga lebih rendah dibandingkan dua pekan lalu yang berjumlah Rp 7 triliun.
Dengan demikian, lelang hari ini oversubscribe dengan bid to cover ratio sebesar 5,68 kali, atau sedikit lebih rendah dari lelang sebelumnya sebesar 5,91 kali.
“Meskipun demikian, pemerintah berhasil menyerap penawaran masuk sesuai target yang ditetapkan,” kata Dwi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/7).
Baca Juga: Return Obligasi Diprediksi Masih Menggungguli Saham di Semester II 2023
Selain itu, Dwi mengungkapkan, adanya peningkatan partisipasi investor asing sebesar 2,6 kali atau 260% dibandingkan dengan lelang sukuk sebelumnya. Preferensi investor masih pada tenor dibawah 5 tahun sebesar 54,3%, sisanya 45,7% di tenor diatas 5 tahun.
Investor domestik masih mendominasi penawaran masuk (incoming bids) sebesar 89,5% pada lelang kali ini. Sementara untuk penawaran yang dimenangkan (awarded bids), investor domestik mendominasi sebesar 74,9%.
Dwi melihat pergerakan yield bervariasi tiap seri sukuk, jika dibandingkan lelang dua minggu lalu yaitu berkisar turun 2 bps sampai naik 8 bps. Investor melihat kondisi domestik yang semakin solid, inflasi yang melandai, nilai tukar yang stabil dan turunnya persepsi risiko yang ditunjukkan Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia yang turun dalam beberapa hari terakhir.
Namun demikian, investor masih mencermati faktor global dimana the Fed masih cukup hawkish dalam pernyataannya yang masih berencana akan menaikkan suku bunga pada FOMC mendatang. Serta, data pertumbuhan ekonomi AS kuartal I-2023 yang diatas ekspektasi pelaku pasar.
Berikut hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara pada Selasa (4/7). Simak perinciannya :
1. Seri SPN-S 02012024 mencatatkan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 2 triliun. Pemerintah memutuskan tidak memenangkan penawaran terhadap SPN-S 02012024 yang akan jatuh tempo pada 2 Januari 2024 dengan tingkat imbalan diskonto.
2. Seri PBS036 mencatatkan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 11,36 triliun, dengan nominal yang dimenangkan senilai Rp 2,45 triliun. PBS036 memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sekitar 5,74% dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Agustus 2025. Tingkat imbalan seri ini sebesar 5,37%.
3. Seri PBS003 mencatakan jumlah penawaran sebesar Rp 1,56 triliun dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 0,20 triliun. Seri PBS003 disertai yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,86%% dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Januari 2027. PBS003 memiliki tingkat imbalan sebesar 6,00%.
4. Seri PBSG001 mencatatkan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 12,22 triliun. Nominal yang dimenangkan pada seri ini sebesar Rp 0,20 triliun yang memiliki yield rata-rata tertimbang dimenangkan sebesar 5,99%. PBSG001 akan jatuh tempo pada 15 September 2029 dengan tingkat imbalan sebesar 6,62%.
5. Seri PBS037 mencatatkan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 5,73 triliun dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 1,40 triliun. PBS037 memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,40% yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2036. PBS037 memiliki tingkat imbalan sebesar 6,87%.
6. Seri PBS033 mencatatkan penawaran masuk investor sebanyak Rp 1,16 triliun, di mana pemerintah menyerap sebesar Rp 1,15 triliun. PBS033 memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,67% dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Juni 2047. Tingkat imbalan seri PBS033 sebesar 6,75%.
Baca Juga: Animo Membludak, Pemerintah Pasang Target Penjualan Rp 20 Triliun untuk ORI023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News