kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penambahan Rp 405 triliun di APBN untuk tangani Covid-19 belum mampu ungkit IHSG


Rabu, 01 April 2020 / 19:21 WIB
Penambahan Rp 405 triliun di APBN untuk tangani Covid-19 belum mampu ungkit IHSG
ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020). IHSG sukses membukukan rebound dan mengakhiri pergerakannya pada perdagangan hari Selasa (31/3/


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah mengucurkan dana tambahan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp 405,1 triliun. Berdasar catatan Kontan, dan tersebut akan dimanfaatkan untuk menangani efek dari pendemi Covid-19.

Penambahan anggaran APBN itu dimuat dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 1/2020 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo, Selasa (31/3).

Baca Juga: IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan Kamis (2/4)

Pemerintah akan memanfaatkan dana tersebut untuk penanganan kesehatan dan jaringan pengaman sosial.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menyebutkan, sentimen tersebut hanya akan memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara sesaat. Buktinya, ia menambahkan, perdagangan hari ini ditutup melemah kembali ke level 4.466,301, terkoreksi 72,893 poin atau 1,61%.

"Saya lihat sepertinya IHSG sudah merespons kenaikan kemarin dan hari ini. Di sesi II IHSG sudah turun lagi. Artinya hanya bersifat jangka pendek," jelas Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (1/4).

Baca Juga: 10 saham berkapitalisasi besar ini jadi pemberat IHSG di kuartal I 2020

Stimulus yang diberikan oleh pemerintah belum mampu mengerek IHSG karena pasar masih menunggu perkembangan dari kasus Covid-19.

Selain itu, stimulus tersebut hanya mampu menghijaukan pasar kemarin karena hari ini, Rabu (1/4), pasar lebih banyak dipengaruhi konferensi pers Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyampaikan bawa Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) memungkinkan minus.

Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana bilang adanya alokasi dana untuk meminimalisir dan mengatasi Covid-19 memang bisa menjadi sentimen positif untuk jangka panjang. 

Baca Juga: IHSG malah turun setelah Jokowi umumkan stimulus, begini penjelasan analis

Akan tetapi,  IHSG masih dihadapkan pada bursa dan sentimen global. Itu mengapa meskipun ada sentimen positif, IHSG masih bergerak negatif hari ini, khususnya di kuartal II.

Herditya mendambahkan, pernyataan  Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai skenario  yang mungkin terjadi di Indonesia pada konferensi pers hari ini, Rabu (1/4), turut menjadi sentimen yang memberatkan.

" Dalam jangka pendek IHSG masih berpotensi terkoreksi," tutupnya. Sekadar informasi, sepanjang kuartal I 2020 IHSG tercatat menurun hingga 29,11% ke level 4.538,93. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×