Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Senin (29/5). Minat investor dalam lelang kali ini mulai stabil setelah meredanya tekanan pasar atas isu debt ceiling Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk (incoming bids) pada lelang SUN tanggal 29 Mei 2023 sebesar Rp 58,44 triliun. Angka itu lebih rendah dibandingkan jumlah penawaran masuk pada hasil lelang SUN tanggal 16 Mei 2023 yang senilai Rp 65,44 triliun.
Sementara, nominal yang dimenangkan (awarded bids) pada lelang SUN kali ini jumlahnya sama dengan hasil penyerapan di lelang SUN dua pekan lalu. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 15 triliun.
Pada lelang ini kembali ditawarkan Seri FRSDG001 yang merupakan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond pertama yang ditawarkan melalui lelang di pasar perdana domestik. Penerbitan seri SDGs Bond melalui lelang ini melengkapi program penerbitan Sustainable Development Goals Bond yang sudah dilakukan di pasar global tahun 2021.
Baca Juga: Hingga April 2023, Kemenkeu Kucurkan Rp 23 Triliun untuk Pembiayaan Investasi
Dalam lelang kali ini, terdapat 8 seri yang ditawarkan. Kedelapan seri tersebut ialah seri SPN03230829, SPN12240529, FR0095, FRSDG001, FR0096, FR0098, FR0097 dan FR0089.
Seri FR0096 paling diburu investor dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 14,72 triliun. Sementara itu, seri yang paling banyak dimenangkan adalah seri FR0095 sebesar Rp 4,35 triliun.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, kondisi pasar keuangan global terlihat mulai stabil dipengaruhi meredanya tekanan di pasar atas isu debt ceiling di AS, dimana prinsipnya Presiden AS dan Pimpinan Parlemen AS telah mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS dan mencegah default gagal bayar utang.
Dari internal, kondisi perekonomian domestik cukup positif, antara lain Pinjaman Perbankan tetap tumbuh di bulan April sebesar 8,08% year on year (yoy), dan laju inflasi yang terkendali.
“Minat investor pada lelang SUN hari ini cukup besar, tercermin dari incoming bids mencapai Rp58,44 triliun atau 3,44 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya,” tulis Deni dalam siaran pers, Selasa (30/5).
Deni mengungkapkan, mayoritas minat investor lelang kali ini jatuh pada seri SUN dengan tenor 5, 7 tahun (SDGs) dan 10 tahun dengan total penawaran sebesar Rp 36,38 triliun (62,25% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp 7,85 triliun (52% dari total awarded bids).
Baca Juga: Pemerintah akan Lelang Delapan Seri SUN Pada Senin (29/5), Berikut Daftar Lengkapnya
Sementara, incoming bids investor asing pada lelang SUN kali ini sebesar Rp5,05 triliun. Jumlah incoming bids dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5,10 dan 15 tahun yaitu sebesar Rp3,9 triliun atau 77,23% dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar Rp0,84 triliun atau 16,63% dari total incoming bids investor asing.
Seri FRDSG001 memiliki incoming bids terbesar kedua setelah FR0096 (tenor 10 tahun), namun demikian penawaran yield yang masuk melebihi rentang/batasan yield yang digunakan sebagai pedoman dalam menentukan penawaran yield untuk dapat dimenangkan Pemerintah. Dengan demikian pada lelang hari ini penawaran FRSDG001 tidak ada yang dimenangkan.
Dari sisi imbal hasil, yield rata-rata tertimbang atau Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN kali ini secara umum cukup kompetitif terutama jika dibandingkan dengan level secondary market sehari sebelum lelang. Penurunan WAY pada lelang SUN kali ini umumnya turun sebesar 2 s.d. 5bps. Penurunan terbesar pada SUN tenor 20 tahun sebesar 5bps dengan WAY 6,70%.
Adapun sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News