Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menawarkan instrumen Savings Bond Ritel seri SBR006 pada Senin (1/4). Instrumen yang ditawarkan secara online tersebut ditujukan untuk memperdalam pasar keuangan sekaligus basis investor ritel Indonesia.
Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan (DJPPR) Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting mengatakan terus mengupayakan penerbitan instrumen-instrumen surat utang yang dapat mengakomodasi kebutuhan investor ritel. "Diharapkan dengan adanya SBR006 dapat meningkatkan jumlah investor domestik,” katanya, Senin (20/8) dalam acara peluncuran SBR 006.
Adapun, dalam penawaran SBR006, pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 2 triliun dengan target maksimal Rp 5 triliun. Jumlah ini sama dengan target SBR005 yang ditawarkan pada Mei lalu. Namun, tidak menutup kemungkinan target tersebut bertambah bergantung pada minat investor terhadap SBR006.
Loto yakin SBR006 bisa mengulangi atau bahkan melebihi pencapaian SBR005. Maka dari itu pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, hingga Bursa Efek Indonesia untuk meningkatkan sosialisasi instrumen tersebut lebih masif kepada investor ritel. Apalagi pemerintah menambah mitra distribusi yakni Maybank, Danareksa, dan Invisee.
Sebagai informasi, masa penawaran SBR006 berlangsung dari 1 April hingga 16 April 2019. Instrumen ini memiliki kupon mengambang sebesar 7,95% yang dapat berubah mengikuti pergerakan suku bunga acuan BI. Angka tersebut juga berlaku sebagai kupon minimum, sehingga ketika suku bunga acuan BI turun maka kupon SBR004 tidak akan lebih rendah dari 7,95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News