kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah Tambah Kuota SR019, Begini Pandangan Analis


Selasa, 12 September 2023 / 19:31 WIB
Pemerintah Tambah Kuota SR019, Begini Pandangan Analis
ILUSTRASI. Sukuk Negara Ritel seri SR019.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meningkatkan kuota penjualan Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) jenis ritel seri SR019 menjadi Rp 25 triliun untuk tenor tiga dan lima tahun.

Adapun pemerintah meningkatkan penjualan seri SR019T3 (tenor 3 tahun) sebesar Rp 5 triliun menjadi Rp 15 triliun. Sehingga, kuota pemesanan menjadi Rp 15 triliun dari sebelumny Rp 10 triliun.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, penambahan kuota SR019 menunjukkan adanya tingginya minat investor terhadap tenor pendek SR019. Hal ini dapat diinterpretasikan dalam sejumlah hal.

Baca Juga: Pemerintah Tambah Kuota Penjualan SR019T3 Menjadi Rp 15 Triliun

Antara lain, tingginya minat investor mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan tinggi terhadap pemerintah dan kestabilan ekonomi negara.

"Investor cenderung memilih tenor pendek seperti SR019 jika yakin dengan kebijakan ekonomi dan politik yang ada," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/9).

Lalu, SR019T3 yang memiliki tenor pendek cenderung lebih likuid sehingga lebih mudah diperjualbelikan. Kemudian juga tawaran imbal hasil yang menarik.

Reza pun memandang positif peningkatan kuota SR019. "Ini mencerminkan kepercayaan investor dalam perekonomian dan kebijakan pemerintah, serta memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk mendapatkan dana tambahan untuk proyek dan program yang mereka rancang," paparnya.

Di sisi lain, ia juga menyarankan investor tetap cermat lantaran masih ada risiko investasi. Misalnya, risiko inflasi yang mana dengan tenor pendek berpotensi tidak memberikan perlindungan yang cukup terhadap inflasi.

Baca Juga: BNI Targetkan Pemesanan SR019 Tembus Rp 1 Triliun

Lalu, risiko perubahan suku bunga yang dapat mempengaruhi harga SUN di pasar sekunder. Menurutnya, likuiditas yang baik dapat berarti fluktuasi harga di pasar sekunder yang cepat.

"Perhatikan juga perubahan kebijakan pemerintah, seperti perubahan dalam pajak atau aturan investasi yang dapat memengaruhi investasi dalam SUN," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×