Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
“Kalau investor domestik yield SUN disamping dengan kebijakan pemerintah untuk pengeluaran konsumsi. Seperti pemerintah membatasi pergerakan manusia di fase lebaran, akan menghambat recovery ekonomi, recovery terhambat, tentunya fiskal juga akan terhambat, sehingga risiko dari source rasio pemerintah terjaga, bisa dari penerbitan ditambah dalam bentuk yang lain, atau mungkin global bond. Pemasukan pemerintah dari pendapatan fiskal lain, atau mungkin pajak baru yang bisa ditambahkan,” kata Fikri.
Baca Juga: Penawaran masuk lelang SBN Selasa (30/3) diperkirakan akan menyentuh Rp 50 triliun
Dari lelang kali ini yang paling banyak diburu adalah seri FR0083 dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2040, Fikri melihat bahwa investor memanfaatkan kupon yang lebih tinggi. Dari tingkat kupon pada lelang ini, seri FR0083 kuponnya berada di 7,5%, dan merupakan yang tertinggi dibandingkan yang lainnya.
“Investor mencari kupon paling tinggi, tetapi dari jumlah penyerapan yang dilihat, yang dimenangkan juga cukup sedikit, artinya yang dimenangkan lebih yang ke kompetitif, bidder juga banyak yang meminta yang non-kompetitif, sehingga memperlihatkan yield SUN ditinggikan agar pasar lebih semarak lagi. Tapi risikonya dengan ditinggikan maka daya bayar pemerintah akan relatif lebih meningkat lagi, kemampuannya lebih turun. Maka pemerintah lebih memilih fokus greenshoe atau tambahan lelang untuk besok,” pungkas Fikri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News