kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.370   -30,00   -0,18%
  • IDX 6.599   -37,02   -0,56%
  • KOMPAS100 951   -12,48   -1,30%
  • LQ45 741   -9,89   -1,32%
  • ISSI 206   0,42   0,21%
  • IDX30 385   -5,22   -1,34%
  • IDXHIDIV20 462   -7,77   -1,65%
  • IDX80 108   -1,39   -1,27%
  • IDXV30 112   -1,10   -0,97%
  • IDXQ30 126   -2,02   -1,58%

Pemerintah cairkan PMN ANTM Rp 3,5 triliun


Senin, 26 Oktober 2015 / 16:51 WIB
Pemerintah cairkan PMN ANTM Rp 3,5 triliun


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah telah merealisasikan haknya dalam rights issue PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali ANTM mencairkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3,5 triliun.

Direktur Utama ANTM Tedy Badrujaman mengatakan, dengan dana PMN ini, ANTM bisa segera menyelesaikan pembangunan proyek pabrik feronikel Halmahera Timur tahap I. "Ini merupakan wujud dukungan terhadap Undang-Undang Minerba yang mendorong industri untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Senin (26/10).

Dari total dana maksimal hasil rights issue sebanyak-banyaknya Rp 5,4 triliun, ANTM akan menggunakan dana Rp 3,5 triliun dari pemerintah untuk proyek tahap satu tersebut. Dalam aksi korporasi itu, ANTM mematok harga rights issue di level Rp 371 per saham.

Harga itu ada di batas terbawah dari rentang yang ditawarkan yakni Rp 371 - Rp 535 per saham. ANTM menawarkan maksimal 14,49 juta saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau 60% dari total ditempatkan dan disetor penuh.

Nantinya, kapasitas produksi feronikel pabrik Halmahera Timur sebesar 13.500-15.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk membiayai modal kerja dan pengembangan kapasitas produksi.

Di tengah penurunan harga komoditas, ANTM akan tetap mendorong efisiensi. Tedy mengatakan, pada semester I 2015, ANTM mencetak operating profit margin yang positif. "Hal ini dikarenakan biaya cash cost ANTM yang rendah," ujarnya.

Tedy mengklaim, dalam rights issue ini, beberapa investor utama juga sudah menyatakan minatnya untuk melaksanakan haknya. Saham ANTM menurun 2,77% ke level Rp 386 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×