Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mematok harga rights issue di Rp 371 per saham. Harga itu berada di batas bawah rentang penawaran, yakni Rp 371-Rp 535 per saham.
ANTM menawarkan maksimal 14,49 juta saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Jumlah itu setara 60% dari total ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil, ANTM berpotensi meraup Rp 5,3 triliun.
Selain rights issue, ANTM juga akan mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai US$ 1,5 miliar untuk menggarap proyek smelter grade alumina. "Kami masih dalam tahap pembicaraan dengan CDB," kata Rini Soemarno, Menteri BUMN, seperti dikutip Reuters, kemarin.
Ihwal rights issue, dalam prospektus resmi yang dipublikasikan kemarin, rasio rights issue itu 310:471. Ini berarti, setiap 310 pemegang saham lama berhak atas 471 HMETD. Jika saham baru ini tak seluruhnya diambil pemegang HMETD, sisanya dialokasikan ke pemegang HMETD lain yang memesan lebih dari haknya.
ANTM akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini. ANTM akan memakai dana rights issue Rp 3,5 triliun untuk membangun pabrik feronikel Halmahera Timur tahap I, berkapasitas 13.500-15.000 TNi per tahun.
Proyek ini ditargetkan tuntas tahun 2018. Hingga 31 Agustus lalu, progres pembangunan proyek ini baru mencapai 6% yang meliputi tahap konstruksi beberapa fasilitas pendukung.
Adapun sisa dana hasil rights issue untuk modal kerja. "Tak ada pembeli siaga. Sehingga ada risiko perseroan tak memperoleh dana untuk modal kerja," ujar manajemen ANTM dalam prospektus.
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD 15 Oktober 2015 di pasar reguler dan negosiasi dan 20 Oktober di pasar tunai. Mulai ex-right 16 Oktober di pasar reguler dan negosiasi, dan 21 Oktober di pasar tunai.
Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities, menilai, mengacu harga ANTM saat ini Rp 493 per saham, ada diskon besar pada saham HMETD. Di jangka pendek, harga ANTM berpotensi ke Rp 550 per saham. "Harga ANTM akan turun dulu ke Rp 390-Rp 380, jadi bisa masuk lagi ke harga itu dan memanfaatkan momentum," ujar dia.
Tapi jangka panjang, saham ANTM belum menarik karena masih tertekan penurunan harga komoditas. Reza bilang, kinerja ANTM bergantung dengan realisasi pembangunan proyek smelter. "Tampaknya tidak semua pemegang saham menyerap seluruh rights issue," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News