kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan daya beli bikin sepi gerai MAPI


Kamis, 15 Oktober 2015 / 07:46 WIB
Pelemahan daya beli bikin sepi gerai MAPI


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Daya beli masyarakat yang lesu melemahkan kinerja emiten ritel. Salah satu yang terkena dampak adalah penjualan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) tertekan.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe melihat, perlambatan daya beli masyarakat dapat memukul kinerja MAPI. Meski penjualan MAPI memiliki segmen menengah ke atas, masyarakat di segmen tersebut juga cenderung mengurangi belanja. Apalagi kondisi ekonomi sedang melambat.

Namun, analis Buana Capital Patricia Gabriela merasa yakin terhadap daya beli masyarakat di semester kedua. Dalam lima tahun terakhir, penjualan MAPI meningkat 15% - 20% di semester kedua.

Patricia melihat, MAPI menderita penurunan margin kotor di semester pertama karena adanya diskon pada periode April sampai Mei. Menurut dia, manajemen menyatakan tidak ada diskon tambahan di semester kedua. Sehingga margin kotor yang stabil dapat tercapai sepanjang tahun ini.

Meski begitu MAPI menghadapi tantangan kenaikan pajak barang impor. Patricia menghitung, margin kotor MAPI dapat tergerus 20 basis poin karena peningkatan pajak impor ini. Sepertiga produk MAPI diimpor dari negara non-free trade Asia (FTA).

Dus, dampak terbesarnya yaitu pada segmen pakaian yang sebagian besar impor dari Eropa. Analis JP Morgan Princy Singh dalam riset 8 September menyatakan, saham MAPI sangat berkorelasi dengan pergerakan rupiah. Ini karena 60% produk MAPI merupakan impor.

Ketika rupiah depresiasi, MAPI menyesuaikan dengan kenaikan beban pada merek yang tidak sensitif tehadap harga, seperti Zara dan Marks & Spencer.

Menurut Princy, manajemen MAPI menargetkan pertumbuhan same store sales growth (SSSG) di posisi 6% sampai 7%. Namun ia melihat, perbaikan margin laba kotor MAPI. Selain itu, penambahan gerai yang tak seekspansif tahun 2014 dapat mengurangi kerugian gerai baru dan menambahkan keuntungan.

Kiswoyo mengatakan, banyaknya tantangan ini akan menurunkan penjualan MAPI sekitar 5% sampai 10%. Kemudian kondisi laba perseroan tak akan jauh berbeda. "Tapi ini tergantung pada stok barang," ucapnya.

Patricia melihat harapan pada kerjasama MAPI dengan investor asal Eropa, CVC Capital Partners untuk fokus pada strategi efisiensi. Ia berharap, kontribusi belanja operasional terhadap pendapatan MAPI dapat menurun dengan porsi 41,6%. Sehingga net margin MAPI akan menjadi 1,4% di tahun ini dan 2,4% di tahun depan.

Patricia memprediksi, pendapatan MAPI akan meningkat 11,42% dari Rp 11,82 triliun di 2014 menjadi Rp 13,17 triliun tahun ini. Kemudian, ia yakin, MAPI mampu mengantongi laba bersih Rp 179 miliar. Angka tersebut melonjak 141,89% dari Rp 74 miliar pada tahun lalu.

Patricia merekomendasikan beli MAPI dengan target harga Rp 6.100. Menurut dia, estimasi price earning (PE) 2016 MAPI berada di posisi 28x. Lalu Princy merekomendasikan beli dengan target harga Rp 6.660. Perhitungan ini berdasarkan estimasi PE 2016 adalah 18x.

Kiswoyo menyarankan hold dengan target harga Rp 3.500. Pada penutupan pasar Selasa (13/10), saham MAPI memerah 4% ke posisi Rp 3.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×