Reporter: Rika Theo |
NEW YORK. Harga minyak turun ke level terendah dalam tujuh minggu. Pasokan minyak yang bertambah dan kekhawatiran penurunan ekonomi dunia kembali melemahkan harga.
Harga minyak mentah untuk pengiriman November di New York Mercantile Exchange melandai US$ 1,04 menjadi US$ 90,33 per barrel. Harga mencapai titik terendahnya sejak 2 Agustus kemarin (25/9) di level US$ 91,37. Tahun ini, harga minyak sudah menyusut 8,2%.
American Petroleum Institute menyatakan pasokan minyak AS meningkat 335.000 barel dalam tiga pekan. Sementara itu, Citigroup Inc memangkas prediksi permintaan minyak dunia akibat penurunan ekonomi di negara-negara di luar OPEC.
API memperkirakan, konsumsi minyak tahun ini mencapai 89,7 juta barel, lebih rendah daripada prediksi sebelumnya sebesar 91 juta. Tahun lalu, konsumsi minyak dunia mencapai 89,1 juta.
Di sisi lain, produksi minyak Irak menanjak ke level tertinggi sejak 1979. Menurut Kementerian Perminyakan Irak kemarin, negara Teluk itu memproduksi 3.328 barrel per hari. Alhasil, Irak mengalahkan Iran sebagai negara produsen minyak terbesar kedua di OPEC.
“Ada lebih sedikit permintaan dan lebih banyak pasokan,” kata David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News