Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Smelter Westrong Metal Industry terdiri dari 4 lini rotary kiln electric furnace berikut prasarana dan fasilitas konverter untuk menghasilkan produk high-grade nickel-matte dengan kapasitas produksi terpasang tahunan sebesar hingga sekitar 56.000 ton nikel yang terkandung dalam produk high-grade nickel-matte.
Ray mengatakan, akuisisi ini merupakan bagian dari upaya HRUM untuk melakukan diversifikasi usaha melalui investasi-investasi di sektor nikel.
Dari segi keragaman produk, setelah Westrong Metal Industry mulai beroperasi secara komersial, maka HRUM akan mampu menghasilkan produk high-grade nickel-matte yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik dari produk nikel yang dihasilkan oleh smelter milik HRUM saat ini.
Baca Juga: Menilik Rencana Harum Energy (HRUM) di Bisnis Nikel Setelah Akuisisi IMI
Sedangkan dari segi keuangan, dengan diselesaikannya transaksi pembelian saham-saham Westrong Metal Industry oleh Harum Nickel, maka terhitung 26 Januari 2024, laporan keuangan Westrong Metal Industry (termasuk neraca dan laporan laba rugi) sebagai entitas anak akan dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian HRUM selaku induk perusahaan.
Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasian HRUM ke depannya diharapkan akan juga mencerminkan kontribusi kinerja keuangan Westrong Metal Industry.
Meski saat ini harga nikel tengah terkoreksi, HRUM melihat prospek bisnis nikel jangka panjang masih menarik. “Dan HRUM akan tetap menjajaki peluang ekspansi di bisnis nikel sesuai dengan kemampuan finansial Perusahaan,” sambung Ray.
Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Plan After Increasing Share Ownership in Westrong Metal
Di bisnis Batubara, HRUM menargetkan produksi batubara sebesar 6 juta ton, sama seperti tahun sebelumnya. Ray memandang prospek bisnis batubara di tahun 2024 masih cukup baik.
Harga batubara ditopang oleh permintaan komoditas energi tersebut yang cukup stabil, baik dari pasar domestik maupun ekspor yang membutuhkan sumber energi yang terjangkau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News