Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sisanya, capex akan digunakan untuk pengembangan produk reksadana terbaru milik AMOR. Targetnya, AMOR akan mengeluarkan dua hingga tiga reksadana baru setiap tahunnya. Hingga kini, produk unggulan mereka masih reksadana saham dengan target pasar tidak hanya ritel namun juga institusi.
AMOR juga berencana untuk mengeluarkan produk reksadana baru yang belum pernah dirilis sebelumnya seperti reksadana syariah.
Menurut Lidya, produk reksadana syariah memiliki potensi yang besar di Indonesia.
“Di Indonesia banyak dana yang harus dikelola melalui hukum syariah. Selain itu reksadana syariah lebih banyak di offshore market jadi kita melihat ada kesempatan untuk masuk ke situ,” tuturnya.
Baca Juga: Dari delapan emiten yang IPO Januari, dua saham ini yang direkomendasikan analis
Tahun ini, AMOR menargetkan dana kelolaan naik 20% hingga 30% sedangkan laba bersih perusahaan meningkat 20% - 25%. Sebagai catatan, pada periode Juni 2019, laba AMOR mencapai Rp 89 miliar.
Menurut Lidya pihaknya optimistis dapat mencapai target ambisius tersebut. Menurutnya, faktor utama yang akan meningkatkan kinerja perusahaan adalah, perkembangan perekonomian global yang berangsur kondusif.
Selain itu, sikap dari bank sentral negara-negara dunia yang mempertahankan tingkat suku bunga rendah akan turut jadi faktor pendukung.
Optimisme perusahaan juga didorong oleh minimnya kendala yang akan dihadapi tahun ini. Lidya menuturkan, permasalahan yang akan dihadapi hanya persoalan likuiditas.
Berkaca dari tahun lalu, likuiditas perusahaan yang sahamnya dipilih oleh AMOR berkinerja tidak sesuai ekspektasi menyusul kondisi perekonomian global yang melambat.
“Dibandingkan tahun lalu, kita lebih optimistis dengan tahun ini. Dengan minimnya risiko, maka negara berkembang termasuk Indonesia kinerjannya akan membaik,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News