kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Pasar surat utang lebih semarak


Rabu, 29 Juli 2015 / 07:41 WIB
Pasar surat utang lebih semarak


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi pada tahun 2015 ini lebih semarak ketimbang tahun lalu. Minat emiten untuk menerbitkan obligasi meningkat seiring stabilnya perekonomian dan situasi politik dalam negeri.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) memperlihatkan, total emisi obligasi dan sukuk korporasi sepanjang tahun ini tercatat 36 emisi dengan total nilai Rp 47,07 triliun. Pencapaian tersebut sudah melampaui total emisi obligasi dan sukuk korporasi tahun 2014 senilai Rp 46,84 triliun dari penerbitan 49 obligasi dan sukuk.

Analis obligasi Sucorinvest Central Gani Ariawan menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan ramainya penerbitan obligasi di tahun Kambing Kayu ini. Pertama, kondisi politik Indonesia tahun ini lebih kondusif ketimbang tahun 2014 saat pemilihan umum digelar. "Kalau tahun lalu emiten cenderung mengerem penerbitan obligasi," ujarnya.

Kedua, kupon obligasi tahun ini lebih rendah. Sebab, yield surat utang negara (SUN) yang menjadi acuan juga sedang koreksi. Dengan kupon yang tidak terlalu tinggi, biaya dana alias cost of fund penerbitan obligasi lebih kompetitif ketimbang pinjaman perbankan.

Ketiga, para emiten berlomba-lomba menerbitkan obligasi sebelum Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve mengerek suku bunga acuan pada penghujung tahun 2015. Survei yang Bloomberg menunjukkan, setengah dari koresponden yang merupakan para ekonom memprediksi, kenaikan suku bunga acuan AS akan terjadi pada September 2015.

"Jika suku bunga AS naik, ada peluang yield SUN juga naik. Maka, kupon obligasi akan lebih tinggi ketimbang saat ini," tuturnya.

Optimisme investor

Analis Millenium Capital Management Desmon Silitonga menambahkan, ramainya penerbitan obligasi juga disebabkan kondisi ekonomi dalam negeri yang membaik. Perekonomian Indonesia memang melambat. Namun, inflasi tahun 2015 diperkirakan lebih terkendali ketimbang tahun sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi per Juni 2015 mencapai 0,54%. Meskipun lebih tinggi dibandingkan posisi bulan sebelumnya di 0,50% akibat bulan Ramadan dan Lebaran, angka tersebut merupakan inflasi bulan Juni terendah dalam lima tahun terakhir.

Dihitung secara tahunan, inflasi mencapai 7,26%, lebih rendah ketimbang prediksi para ekonom yang dipatok 7,41%. “Mereka yang di tahun 2014 menahan diri, sekarang menerbitkan obligasi untuk dana ekspansi bisnis,” katanya. Selain itu, para emiten juga menerbitkan obligasi guna refinancing utang obligasi jatuh tempo.

Hingga akhir tahun 2015, Desmon menerawang, total emisi obligasi dan sukuk korporasi akan mencapai Rp 50 triliun–Rp 55 triliun. Lalu dengan prediksi AS mengerek suku bunga pada November atau Desember 2015, ia menilai penerbitan obligasi pada kuartal ketiga akan lebih ramai ketimbang kuartal terakhir tahun ini.

Sebab, para emiten akan merealisasikan penerbitan obligasi sebelum kupon obligasi korporasi terangkat mengikuti pergerakan yield SUN akibat bunga The Fed.

Ariawan memprediksi, total emisi obligasi dan sukuk korporasi hingga akhir tahun 2015 akan berkisar Rp 50 triliun–Rp 60 triliun. Dengan asumsi kenaikan suku bunga acuan AS pada September 2015, ia berpendapat penerbitan obligasi akan lebih ramai pada kuartal terakhir.

Minat investor juga cukup tinggi, mengingat optimisme pertumbuhan Indonesia ke depan akan lebih baik.  “Indonesia akan menjadi  salah satu negara yang nanti mencatatkan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Investor cukup optimistis, permintaan obligasi akan bagus,” kata Ariawan optimistis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×