kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar batubara terdampak pandemi, ini strategi Bayan Resources (BYAN)


Kamis, 13 Agustus 2020 / 19:48 WIB
Pasar batubara terdampak pandemi, ini strategi Bayan Resources (BYAN)
ILUSTRASI. Volume produksi Bayan Resources (BYAN) tahun ini diperkirakan hanya 26 juta ton.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Mengutip laporan semesteran BYAN, penurunan jumlah produksi, khususnya pada kuartal kedua 2020 karena situs Tabang dalam keadaan siaga (standby) akibat operasional yang terhenti sementara selama 44 hari, yakni sejak akhir Maret hingga 14 Mei 2020.

Adapun volume penjualan batubara per kuartal kedua sebesar 9,8 juta ton, lebih tinggi dari target hasil revisi (8,3 juta ton) karena tingkat air sungai yang lebih tinggi dari yang diperkirakan. Permukaan rata-rata air yang meningkat memungkinkan pengangkutan kapal tongkang yang lebih baik di kuartal kedua 2020 daripada kuartal pertama 2020.

Baca Juga: Ini dampak penghentian operasional tiga anak usaha Bayan Resources (BYAN)

Bila diakumulasikan, volume penjualan batubara per semester I-2020 sebesar 17,1 juta ton, turun dari realisasi semester I-2019 yang mencapai 17,8 juta ton. Filipina menjadi pangsa pasar terbesar BYAN dimana 26% dari penjualan dilempar ke Filipina, disusul Malaysia sebesar 16%. Penjualan ke China, Korea, dan Indonesia dengan persentase 13%, India sebanyak 11%, serta penjualan ke pasar negara lain sebesar 10%.

Dengan outlook di kuartal kedua yang kurang menggembirakan dan kemungkinan kondisi belum yang pulih kembali di sisa tahun 2020, maka BYAN akan menjalankan strategi dalam setiap aspek kegiatan operasionalnya dengan tujuan efisiensi dan mengurangi dampak kerugian yang lebih besar.

Salah satunya adalah menyesuaikan target produksi. Sebelumnya, melansir laporan revisi panduan yang diterbitkan pada Jumat (22/5), BYAN mengumumkan kemungkinan adanya volume produksi yang lebih rendah tahun ini, yang diperkirakan hanya 26 juta ton. Target ini lebih rendah dibanding capaian tahun 2019 yang mencapai 32 juta ton.

Baca Juga: Anak Usaha Bayan Resources (BYAN) memenangkan gugatan sengketa lahan di Kalimantan

Lebih rendahnya target produksi BYAN  salah satunya disebabkan oleh penghentian sementara situs Tabang. Adapun target penjualan diperkirakan mencapai 30 juta ton–31 juta ton batubara untuk tahun ini.

Selain itu, BYAN juga mencari pembeli (market) yang potensial serta melakukan penghematan pengeluaran yang bukan prioritas. Selain itu, BYAN juga rutin menjalankan prosedur keamanan dan keselamatan kerja dengan mengadakan tes rapid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×