kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar batubara terdampak pandemi, ini strategi Bayan Resources (BYAN)


Kamis, 13 Agustus 2020 / 19:48 WIB
Pasar batubara terdampak pandemi, ini strategi Bayan Resources (BYAN)
ILUSTRASI. Volume produksi Bayan Resources (BYAN) tahun ini diperkirakan hanya 26 juta ton.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) memukul hampir seluruh industri di tanah air termasuk sektor industri pertambangan batubara. Salah satunya seperti yang dialami PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Dalam keterbukaan informasi di laman BEI, Kamis (13/8), emiten tambang batubara ini mengaku menerapkan protokol penghindaran penyebaran virus Covid-19 di lingkungan kerja. “Namun, turunnya permintaan ekspor dan domestik serta jatuhnya harga komoditas, telah mempengaruhi kinerja laporan keuangan perusahaan,” tulis manajemen BYAN.

Mengutip laporan keuangan, BYAN mengantongi pendapatan bersih sebesar US$ 695,72 juta, turun 18,96% dari pendapatan bersih periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 858,57 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$ 692,03 juta atau 99,46% di antaranya merupakan penjualan batubara kepada pihak ketiga dan berelasi. Sementara sisanya atau US$ 3,6 juta merupakan pendapatan dari bisnis nonbatubara.

Baca Juga: Produksi batubara Bayan Resources (BYAN) turun 24% di semester I-2020, ini sebabnya

Alhasil, jumlah laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 69,23 juta, turun 61,2% secara tahunan. Pada semester I-2019, jumlah laba yang dikempit BYAN mencapai US$ 178,71 juta.

Manajemen BYAN juga mengatakan, pihaknya sempat menghentikan sementara operasional produksi tiga anak usaha yang dimulai sejak 25 Maret 2020 sampai 14 Mei 2020. Ketiganya adalah PT Bara Tabang, PT Fajar Sakti Prima, dan PT Indonesia Pratama yang ketiganya berlokasi di Tabang, Kalimantan Timur. “Namun sejak pertengahan Mei 2020, ketiga anak usaha tersebut telah beroperasi kembali hingga saat informasi ini disampaikan,” sambung manajemen BYAN.

Akibatnya, jumlah produksi batubara BYAN pada semester I-2020 turun. Jika diakumulasikan, jumlah produksi batubara BYAN sepanjang semester I-2020 mencapai 12,1 juta ton. Realisasi ini merosot 24,37% dari produksi tahun lalu yang mencapai 16,0 juta ton.

Baca Juga: Semester I-2020, laba bersih Bayan Resources (BYAN) merosot 61,2 %



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×