Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal kedua 2020, jumlah produksi batubara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar 4,8 juta ton. Jika diakumulasikan, jumlah produksi batubara BYAN sepanjang semester I-2020 mencapai 12,1 juta ton. Realisasi ini turun 24,37% dari produksi tahun lalu yang mencapai 16,0 juta ton.
Mengutip laporan semesteran BYAN, Jumat (31/7), menurunnya jumlah produksi khususnya pada kuartal kedua 2020 karena situs Tabang dalam keadaan siaga (standby) akibat operasional yang terhenti sementara selama 44 hari, yakni sejak akhir Maret hingga 14 Mei 2020.
Akan tetapi, realisasi jumlah produksi batubara di kuartal kedua yang mencapai 4,8 juta ton lebih tinggi dari target revisi produksi yakni di angka 3,8 juta ton. “Hal ini disebabkan situs pertambangan meningkatkan produksi karena inventarisasi di Tabang yang lebih cepat dari perkiraan seiring dengan peningkatan volume tongkang,” tulis manajemen BYAN.
Baca Juga: Semester I-2020, laba bersih Bayan Resources (BYAN) merosot 61,2 %
Volume penjualan batubara per kuartal kedua sebesar 9,8 juta ton, lebih tinggi dari target hasil revisi karena tingkat air sungai yang lebih tinggi dari yang diperkirakan. Permukaan air rata-rata meningkat memungkinkan pengangkutan kapal tongkang yang lebih baik di kuartal kedua daripada kuartal pertama 2020.
Bila diakumulasikan, volume penjualan batubara per semester I-2020 sebesar 17,1 juta ton, turun dari realisasi semester I-2019 yang mencapai 17,8 juta ton. Filipina menjadi pangsa pasar terbesar BYAN dimana 26% dari penjualan dilempar ke Filipina, disusul Malaysia sebesar 16%. Penjualan ke China, Korea, dan Indonesia dengan persentase 13%, India sebanyak 11%, serta penjualan ke pasar negara lain sebesar 10%.
Volume pengupasan lapisan tanah atau overburden removal pada kuartal kedua 2020 juga turun. Tercatat, volume pengupasan OB Bayan pada semester I-2020 sebesar 58,7 juta bank cubic meter (bcm), turun 25,3 % dari sebelumnya 78.6 juta bcm.
Baca Juga: Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia Borong Saham Bayan Resources (BYAN)
Di kuartal kedua sendiri, volume pengupasan OB hanya mencapai 23,5 bcm, lebih rendah dari kuartal pertama 2020. Rendahnya volume OB disebabkan karena semua kontraktor overburden di situs Tabang dalam keadaan standby sejak akhir Maret hingga 14 Mei 2020.
Sementara itu, serapan capex hingga Juni 2020 mencapai US$ 31,2 juta atau masih di bawah target capex hasil revisi yang mencapai US$ 39,2 juta. Adapun proyek utama yang saat ini sedang berjalan yakni ekspansi di situs Tabang termasuk membangun kolam pengendapan, pengaspalan parsial di jalan angkut batubara (coal haul road), serta membangun jalan angkut batubara baru dan fasilitas dermaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News