Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang semester I-2020. Pendapatan dan laba bersih emiten yang bergelut di sektor pertambangan batubara ini kompak terkoreksi.
Di semester I 2020, BYAN mengantongi pendapatan bersih sebesar US$ 695,72 juta, turun 18,96% dari pendapatan bersih periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 858,57 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$ 692,03 juta atau 99,46% diantaranya merupakan penjualan batubara kepada pihak ketiga dan berelasi. Sementara sisanya atau US$ 3,6 juta merupakan pendapatan dari bisnis non batubara.
Sejumlah beban BYAN sebetulnya juga terpantau turun. Beban pokok pendapatan misalnya, turun 1,93% menjadi US$ 505,01 juta seiring dengan turunnya pendapatan. Beban penjualan juga turun 21,9% menjadi US$ 71,61 juta.
Baca Juga: Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia Borong Saham Bayan Resources (BYAN)
Pada semester I-2020, BYAN juga membukukan laba atas selisih kurs senilai US$ 4,81 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, BYAN masih menanggung kerugian atas selisih kurs senilai US$ 102.632.
Namun lantaran pendapatan turun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun 61,2% menjadi US$ 69,23 juta di semester I 2020. Pada semester I-2019, laba yang dirauh BYAN mencapai US$ 178,71 juta.
Per 31 Juni 2020, jumlah aset BYAN mencapai US$ 1,38 miliar. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai US$ 758,82 juta dan ekuitas senilai US$ 628,13 juta. Adapun Kas dan setara kas BYAN per enam bulan pertama 2020 mencapai US$ 314,38, naik 80% dari posisi tahun lalu yang hanya US$ 174,48 juta.
Kamis (30/7), harga saham BYAN ditutup menguat 1,15% ke level Rp 13.225 per saham.
Baca Juga: Ini dampak penghentian operasional tiga anak usaha Bayan Resources (BYAN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News