kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pamor sterling di hadapan greenback kian redup


Selasa, 22 Maret 2016 / 18:21 WIB
Pamor sterling di hadapan greenback kian redup


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Inflasi Inggris yang masih menunjukkan stagnasi menekan poundsterling bergerak dalam tren bearish. Belum lagi masih santernya isu Brexit yang membuat mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini kehilangan pamornya dalam beberapa waktu terakhir.

Mengutip Bloomberg, Selasa (22/3) pukul 16.50 WIB pasangan GBP/USD terpuruk 0,43% ke level 1,4307 dibanding hari sebelumnya. Rilis indikator inflasi Inggris Februari 2016 mencatatkan level pertumbuhan yang sama dengan bulan sebelumnya yakni di 0,3%.Begitu juga dengan inflasi inti stagnan di level 1,2%.

Sajian data lainnya pun tidak banyak mendukung poundsterling seperti harga jual barang dan bahan mentah yang dibeli pabrik Inggris tumbuh 0,1% atau lebih kecil dari prediksi yakni 1,4%. begitu juga dengan harga barang yang dibeli konsumen tertahan di level sama dengan bulan sebelumnya yakni 1,3%.

“Inflasi yang buruk ini menambah tekanan karena pada dasarnya GBP sudah tertekan isu Brexit,” kata Alwy Assegaf, Analis SoeGee Futures menanggapi pelemahan GBP/USD.

Terbaru memang Confederation of British Industry (CBI) mengatakan Brexit bisa menyebabkan kerugian yang diderita perekonomian Inggris mencapai 100 miliar poundsterling dengan potensi 950.000 orang kehilangan pekerjaannya hingga 2020 mendatang.

Penjabaran CBI ini menghantam poundsterling yang semakin tidak bergigi di hadapan mata uang dunia lainnya. Sementara di sisi lain posisi USD tengah naik daun. Pasca pernyataan Presiden The Fed negara bagian Atlanta, Dennis Lockhart dan Presiden The Fed bagian San Francisco, John Williams bahwa rilis data ekonomi Amerika Serikat beberapa waktu terakhir akan mengarah pada pengetatan kebijakan.

“Hal itu mengindikasikan akan adanya peluang kenaikan The Fed rate pada April 2016 mendatang yang tentunya menyokong penguatan USD,” jabar Alwy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×