kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.247   -77,00   -0,47%
  • IDX 6.852   19,45   0,28%
  • KOMPAS100 990   1,84   0,19%
  • LQ45 761   0,39   0,05%
  • ISSI 223   0,50   0,22%
  • IDX30 392   -0,24   -0,06%
  • IDXHIDIV20 456   0,26   0,06%
  • IDX80 111   0,19   0,17%
  • IDXV30 112   -0,10   -0,09%
  • IDXQ30 127   0,08   0,07%

PALM Fokus Jaga Kinerja di Tahun 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 25 Juni 2025 / 20:47 WIB
PALM Fokus Jaga Kinerja di Tahun 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Rencana Aksi Korporasi Strategis PALM Dari kiri: Direktur PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) Budianto Purwahjo, Direktur PALM Ellen Kartika, Presiden Direktur PALM Tri Boewono, Komisaris Independen PALM Johnson Chan, dan Komisaris Independen PALM Drs Kumari Ak usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPSI) di Jakarta (25/6). PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) berupaya untuk menjaga kinerja di tengah tantangan fluktuasi pasar.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) berupaya untuk menjaga kinerja di tengah tantangan fluktuasi pasar.

Direktur Investasi dan Portofolio PALM, Ellen Kartika mengatakan, sebagai perusahaan investasi, metode pencatatan keuangan PALM menggunakan pendekatan Mark to Market, yang mencerminkan nilai pasar terkini dari portofolio investasi.

“Kami menggunakan metode pencatatan Mark to Market, yaitu pencatatan berdasarkan harga pasar terkini dari suatu efek atau portofolio, sehingga nilai investasi kami mencerminkan kondisi pasar yang aktual dan transparan,” ujarnya.

Baca Juga: Provident Investasi Bersama (PALM) Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

Asal tahu saja, PALM mencetak kerugian neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 1,3 triliun per kuartal I 2025, memburuk dari rugi neto investasi Rp 1,08 triliun di kuartal I 2024.

Rugi periode berjalan PALM menjadi Rp 1,43 triliun per akhir Maret 2025, naik dari Rp 1,18 triliun pada periode sama tahun lalu.

 

Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp 7,40 triliun, dengan total nilai investasi perseroan mencapai Rp 7,28 triliun. 

Per 31 Maret 2025, portofolio investasi PALM mayoritas mencakup kepemilikan saham di sejumlah perusahaan publik seperti PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan nilai wajar sebesar Rp 2,39 triliun dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 1,93 triliun.

Lalu, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sebesar Rp 1,93 triliun, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp 200,64 miliar. 

Selain itu, PALM juga memiliki investasi pada perusahaan nonpublik yang mencapai Rp 829,40 miliar.

Ellen menegaskan, kerugian neto atas investasi yang tercatat dalam laporan keuangan merupakan kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss). 

Baca Juga: Simak Rincian Penerbitan Obligasi Provident Investasi Bersama (PALM)

Hal itu lebih mencerminkan volatilitas pasar dalam periode tertentu, bukan penurunan nilai fundamental atas aset investasi yang dimiliki. 

“Kami optimistis PALM masih berada dalam posisi yang solid untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan kinerja, seiring membaiknya kondisi pasar dan optimalisasi nilai dari portofolio investasi strategis yang kami miliki,” ungkapnya.

Menurut Ellen, sektor investasi PALM masih bisa menopang kinerja mereka ke depan. Ini lantaran secara fundamental, kinerja emiten yang diinvestasikan oleh PALM masih baik, apalagi di tengah kenaikan harga komoditas.

Di sisi lain, PALM menganggarkan total sebanyak Rp 800 miliar - Rp 1 triliun untuk investasi di tahun 2025. Dana tersebut didapatkan dari penerbitan saham dan obligasi, kas internal, dan pinjaman bank.

PALM pun telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham untuk melaksanakan aksi korporasi strategis berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Rights Issue dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau Private Placement. 

Persetujuan tersebut diberikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPSI) yang diselenggarakan pada hari ini. Rabu (25/6). 

Melalui aksi korporasi ini, PALM berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.719.862.337 saham baru melalui Rights Issue dan/atau sebanyak-banyaknya 1.573.287.445 saham melalui Private Placement.

Baca Juga: Provident Investasi Bersama (PALM) Terbitkan Obligasi Rp 612,20 Miliar

“Namun, untuk nilai private placement dan rights issue akan disampaikan kemudian,” ujar Ellen.

Direktur PT Rumah Para Pedagang, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, kinerja PALM tertekan lantaran pilihan sektor emiten dalam portofolio investasi mereka kurang terdiversifikasi.

Meskipun harga komoditas tengah tinggi, tetapi harga saham emiten komoditas masih terpuruk. “Alhasil, portofolio saham yang dimiliki PALM yang kurang terdiversifikasi bisa memberatkan kinerja mereka ke depan,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (25/6).

Kiswoyo pun merekomendasikan beli PALM untuk jangka panjang dengan target harga Rp 400 - Rp 500 per saham.

Baca Juga: Simak Rincian Penerbitan Obligasi Provident Investasi Bersama (PALM)

Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi melihat, pergerakan saham PALM ada di rentang support Rp 338 per saham dan resistance Rp 386 per saham.

Rebound dari support bearish channel dan berpeluang untuk menguji resistance MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (25/6). Wafi pun merekomendasikan beli untuk PALM dengan target harga Rp 386 per saham.

Selanjutnya: AAJI Nilai Konsolidasi Asuransi BUMN Bisa Perkuat Daya Tahan Industri

Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×