Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Provident Agro Tbk (PALM) sedikit menurunkan porsi belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015. Tahun ini, PALM menganggarkan capex Rp 480 miliar. Angka tersebut lebih rendah dari Rp 500 miliar di tahun lalu.
Dari capex tersebut, Rp 200 miliar digunakan untuk penyelesaian pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Pabrik itu memiliki kapasitas masing-masing 45 ton/jam. Pabrik di Sumsel diharapkan bisa beroperasi di kuartal ketiga tahun ini. Sementara pabrik di Kalbar ditargetkan rampung kuartal pertama tahun depan.
Pembangunan dua pabrik itu membutuhkan biaya investasi Rp 3,5 miliar per ton. Dengan total kapasitas 90 ton, artinya investasi yang dikeluarkan adalah Rp 315 miliar. Untuk pendanaannya, PALM telah memperoleh pinjaman dari Bank Permata untuk pabrik di Kalbar. Kemudian untuk pabrik di Sumsel, PALM mendapat pinjamam dari Bank DBS.
Saat ini, PALM memiliki 3 pabrik dengan total kapasitas 105 ton per jam. Rinciannya yakni pabrik di Sumatera Barat berkapasitas 30 ton per jam, pabrik di Riau yakni 30 ton per jam, dan pabrik di Kalimantan Barat memiliki kapasitas 45 ton per jam.
"Nanti kalau 2 baru sudah selesai, total kapasitas PALM menjadi 195 ton per jam," ucap Direktur Keuangan PALM Devin Antonio Ridwan, dalam paparan publik, Kamis, (11/6).
Lebih lanjut, PALM menggunakan Rp 280 miliar sisa capex untuk pengembangan tanaman belum menghasilkan serta infrastruktur untuk mempersiapkan tanaman belum menghasilkan tersebut. Pada kuartal pertama 2015, tanaman belum menghasilkan PALM yakni 11.702 hektar. Sedangkan tanaman menghasilkannya seluas 34.981 hektar.
Untuk sumber pendanaan belanja modal, Devin bilang bahwa PALM sudah memperoleh fasilitas pinjaman perbankan. Lalu sisanya akan diperoleh dari pendapatan operasional perseroan. Pada kuartal pertama 2015, dana kas dan bank PALM tercatat Rp 58,48 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News