Reporter: Namira Daufina, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih belum beranjak di kisaran Rp 12.900 per dollar AS. Mengacu pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Selasa (5/5) rupiah menguat tipis ke Rp 12.993 per dollar AS atau 0,21% dari sebelumnnya Rp 13.021 per dollar AS.
Sementara itu, mengacu data Bloomberg, rupiah di pasar spot justru menguat meski tipis yakni ke Rp 12.999 per dollar AS atau 0,09% dari sebelumnya Rp 12.987 per dollar AS.
Lana Soelistianingsih, Ekonom Sammuel Asset Menagement memperkirakan rupiah berpotensi berlanjut melemah menuju kisaran Rp 13.000 - Rp 13.050 per dollar AS.
Namun, dia melihat Bursa Asia kemungkinan berlanjut menguat didukungan dengan indeks futurenya yang kompak positif. "Tetapi untuk bursa Indonesia akan sangat tergantung pada hasil data PDB yang diumumkan hari ini." kata Lana.
Adapun isu ekonomi domestik yang akan mempengaruhi pergerakan pasar hari ini adalah meningkatnya inflasi di bulan April. Inflasi tercatat 0,36% mom atau 6,79% yoy, dan secara kumulatif tercatat sebesar deflasi 0,08% ytd.
Kenaikan terutama dipicu oleh naiknya harga BBM premium pada 28 Maret lalu sedangkan untuk bahan makanan tercatat deflasi. Untuk inflasi inti tercatat naik 0,24% mom atau 5,04% yoy – di atas batas atas aman target inflasi BI 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News