Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Laju rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hari ini (5/5) diperkirakan tersendat. Salah satu pemicunya: data produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal I 2015 yang diperkirakan mengecewakan.
Di pasar spot, kemarin (4/5) rupiah turun 0,30% terhadap dollar AS ke level Rp 12.987. Kurs tengah BI juga memperlihatkan, rupiah turun 0,64%, menjebol level psikologis di 13.021. "Ada dugaan PDB Indonesia kuartal I 2015 berada di bawah 5%," ungkap Agus Chandra, Research and Analyst Monex Investindo Futures, kemarin.
Faktor ini akan menjadi beban utama rupiah. Perhatian pelaku pasar akan berpusat data PDB yang dipublikasikan Selasa ini. Jika benar PDB menurun, menurut Agus, berarti ekonomi Indonesia masih lesu dan ini negatif bagi rupiah.
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI, menjelaskan, awal bulan laju rupiah didominasi pengumuman data ekonomi domestik. "Inflasi naik menjadi 6,79% pada Senin (4/5) jadi sentimen negatif bagi rupiah," kata dia. Jika benar PDB kuartal pertama turun, pelemahan rupiah bisa kian tajam.
Berkaca hal itu, Trian memprediksi, rupiah hari ini berada di rentang Rp 12.980 hingga Rp 13.050. Adapun Agus memproyeksikan rupiah di sekitar Rp 12.945 hingga Rp 13.025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News