Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Peluang rupiah kembali menguat masih tipis menjelang rilis data penting dari Amerika Serikat pada akhir pekan ini.
Di Pasar Spot, Kamis (1/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,07% ke level Rp 13.565 dibanding sehari sebelumnya. Sementara kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah tergerus 0,14% ke level Rp 13.563.
Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, inflasi dalam negeri dengan kenaikan yang tidak signifikan seharusnya menjelaskan kondisi cukup stabil. "Tetapi dari dollar AS memang menguat setelah data tenaga kerja swasta AS naik," tuturnya.
Pada akhir pekan ini, rupiah minim sentimen internal mengingat belum ada data - data ekonomi yang akan kembali dirilis.
Sementara dari sisi eksternal, laju rupiah menanti data Non Farm Payroll (NFP) AS yang akan dirilis Jumat malam (2/12). Tenaga kerja di luar sektor pertanian AS bulan lalu diperkirakan naik 165.000 atau lebih besar dari bulan sebelumnya 161.000.
Lalu ada perubahan signifikan pada tingkat upah dengan ekspektasi lebih rendah yakni di angka 0,2% dari sebelumnya 0,4%. "Tetapi secara keseluruhan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed bulan Desemebr tetap tinggi bahkan sudah mencapai 100%," lanjut Yulia.
Hal tersebut menjaga tren penguatan dollar AS. Dengan demikian, Yulia memprediksi rupiah akan kembali melemah pada akhir pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News