kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

ORI028 Terjual Lebih dari Rp 8 Triliun per Kamis (16/10)


Kamis, 16 Oktober 2025 / 18:22 WIB
ORI028 Terjual Lebih dari Rp 8 Triliun per Kamis (16/10)
ILUSTRASI. Obligasi Negara Ritel ORI028.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran produk Surat Berharga Negara (SBN) ritel Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI028 dibuka sejak 29 September dan masih berlangsung sampai 23 Oktober 2025. Total nilai penjualan ORI028 per Kamis (16/10/2025), baru sebanyak Rp 8,09 triliun.

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi (midis) yaitu Bareksa, pada Kamis (16/10/2025) pukul 17.55 WIB, ORI028-T3 telah terjual 63,84% dari kuota nasional Rp 10 triliun. Dengan begitu, ORI028 tenor 3 tahun terjual sebanyak Rp 6,38 triliun.

Sementara itu, ORI028-T6 terjual 34,13% dari kuota nasional Rp 5 triliun. Artinya, ORI028 tenor 6 tahun sudah terjual sekitar Rp 1,70 triliun.

Baca Juga: Sepekan Jelang Penutupan, Penjualan ORI028 Baru Capai Rp 5,75 Triliun

Head of PR & Corporate Communication PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit), William melihat, investor di Bibit hingga saat ini lebih ramai mengincar ORI028 tenor 3 tahun.

“Kecenderungan minat investor di Bibit sama dengan tren yang terlihat secara nasional,” kata William kepada Kontan, Rabu (15/10/2025).

Secara keseluruhan, meski tak merinci angkanya, ia mengatakan penjualan ORI028 melalui pihaknya on track dan sesuai target.

Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengatakan, hingga Selasa (14/10/2025), penjualan ORI028 di BCA mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Adapun ORI028 tenor 3 tahun juga lebih diminati, dengan komposisi pemesanan sebesar 80%.

“Hal ini sejalan dengan tren penjualan SBN ritel di BCA pada seri-seri sebelumnya,” kata Hera kepada Kontan, Kamis (16/10/2025).

Lebih lanjut, General Manager Wealth Management BNI, Henny Eugenia menuturkan, total pemesanan ORI028 melalui BNI per Rabu (15/10/2025) adalah sebesar Rp 400 miliar dan masih sejalan dengan target pihaknya.

Di BNI, ORI028 tenor 3 tahun juga masih lebih banyak peminat dibanding tenor 6 tahun.

“Hal ini sesuai dengan horizon waktu investor ritel yang seringkali mengakomodasi keperluan finansial untuk jangka waktu yang lebih pendek,” terang Henny kepada Kontan, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga: ORI028 Masuk Masa Penawaran, Begini Potensi Serapannya

Sementara itu, Direktur Ritel Mandiri Sekuritas, Theodora Manik menuturkan, penjualan ORI028 melalui Mandiri Sekuritas masih menunjukkan daya serap yang baik.

Walau tak merinci, ia mengatakan penjualan ORI028 melalui Mandiri Sekuritas juga didominasi tenor 3 tahun.

“Produk jenis ini tepat untuk menjaga kestabilan kinerja investasi individu di tengah kondisi pasar yang menantang,” ujar Theodora kepada Kontan, Kamis (16/10/2025).

Proyeksi Serapan ORI028

Sebelumnya, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memprediksi, serapan ORI028 hingga akhir masa penawaran kemungkinan mencapai sebesar 80-90% dari target Rp 15 triliun.

Pasalnya, kupon yang lebih rendah dari produk SBN ritel sebelumnya bisa jadi membuat beberapa investor menahan pembelian.

Seperti diketahui, kupon untuk ORI028 tenor 3 tahun sebesar 5,35%, sedangkan kupon ORI028 tenor 6 tahun sebesar 5,65%.

“Tidak semua masyarakat mengikuti kondisi penurunan suku bunga, sehingga mereka hanya melihat kuponnya kecil dibandingkan dengan produk-produk SBN ritel sebelumnya.” kata Ramdhan ketika dihubungi Kontan, Rabu (15/10/2025).

Baca Juga: Rp 4,8 T Terserap, Simak Cara Investasi ORI028 dengan Modal Minimal Rp 1 Juta

Bagaimanapun, Ramdhan melihat tak ada masalah dengan produk SBN ritel, termasuk ST015 yang akan ditawarkan di sisa tahun ini. Sebab, SBN ritel masih berpotensi diminati masyarakat karena sangat terukur dan minim risiko dibanding instrumen lain seperti saham.

Hanya saja, besaran kupon yang menempel pada produk SBN ritel juga menjadi pertimbangan penting bagi investor saat ini.

“Masyarakat sekarang sudah punya komparasi untuk mendapatkan return yang terbaik,” kata Ramdhan.

Selanjutnya: Luhut Ungkap Pembicaraannya dengan Presiden Prabowo Soal Penetapan UMP 2026

Menarik Dibaca: PSSI Pecat Patrick Kluivert, Siapa Kandidat Pengganti Pelatih Timnas Indonesia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×