Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri ORI028 mencapai sekitar Rp 5,75 triliun hingga Rabu (15/10/2025) sore. Besaran kupon yang rendah ditengarai menjadi salah satu penyebab penjualannya belum maksimal.
Berdasarkan data salah satu mitra distribusi yaitu Bibit, per Rabu (15/10/2025) pukul 15.47 WIB, penjualan ORI028 dengan tenor 3 tahun terjual 45,2 atau setara dengan Rp 4,52 triliun atau setara dengan Rp 4,52 triliun.
Sementara, ORI028-T6 dengan tenor 6 tahun sudah terjual 24,5% dari kuota nasional atau setara Rp 1,23 triliun.
Adapun kupon untuk ORI028 tenor 3 tahun sebesar 5,35%, sedangkan kupon ORI028 tenor 6 tahun sebesar 5,65%.
Baca Juga: Rp 4,8 T Terserap, Simak Cara Investasi ORI028 dengan Modal Minimal Rp 1 Juta
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto mencermati, kupon yang ditawarkan oleh ORI028 relatif rendah mengikuti tren penurunan suku bunga acuan. Dengan kupon yang rendah, daya serap pun cenderung lesu.
“Tidak semua masyarakat mengikuti kondisi penurunan suku bunga, sehingga mereka hanya melihat kuponnya kecil dibandingkan dengan produk-produk SBN ritel sebelumnya.” tuturnya ketika dihubungi Kontan, Rabu (15/10/2025).
Dengan begitu, Ramdhan memandang investor cenderung memilih beralih ke instrumen lain yang dianggap lebih kompetitif, seperti deposito perbankan swasta.
Hal ini pun, lanjut Ramdhan, dapat terlihat dari capaian yang belum mencapai 50% untuk kedua tenor. Padahal sudah tinggal sepekan sebelum masa penawaran ditutup.
Namun, menurut Ramdhan, penjualan ORI028 masih berpeluang untuk bertumbuh terutama mengingat adanya ORI022 yang jatuh tempo hari ini, Rabu (15/10/2025).
“Jika ada produk retail yang jatuh tempo, biasanya masyarakat bisa beralih atau reinvestasi,” katanya.
Baca Juga: ORI028 Sudah Laku Rp 4 T Lebih, Ini Cara Investasi Obligasi Ritel Kupon 5,65%
Prediksi Ramdhan, hingga akhir masa penawaran, total penjualan ORI028 berpotensi mencapai 80%-90% dari target Rp 15 triliun.
Rencananya, setelah ini, produk SBN ritel yang masih akan ditawarkan di sisa tahun ini adalah ST015 pada 10 November hingga 3 Desember 2025 mendatang.
Menurut Ramdhan, SBN ritel seperti ST015 masih akan diminati karena sangat terukur dan minim risiko dibanding instrumen lain, seperti saham. Bagaimanapun, menurutnya minat terhadap ST015 nanti juga akan tetap tergantung pada besaran kupon.
“Karena masyarakat sekarang sudah punya komparasi untuk mendapatkan return yang terbaik,” pungkasnya.
Selanjutnya: Promo Indomaret Harga Spesial 15-20 Oktober 2025, Mama Lemon-Daia Diskon hingga 35%
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial 15-20 Oktober 2025, Mama Lemon-Daia Diskon hingga 35%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News