kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Malindo Feedmill (MAIN) akan Bagikan Dividen Rp 65 per Saham


Kamis, 22 Mei 2025 / 17:23 WIB
Malindo Feedmill (MAIN) akan Bagikan Dividen Rp 65 per Saham
ILUSTRASI. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024. MAIN siap menebar dividen sebesar Rp 65 per saham. Foto: malindofeedmill.com


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024. MAIN siap menebar dividen sebesar Rp 65 per saham.

Pembagian dividen ini mengacu pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Kamis (22/5). Dengan nilai Rp 65 per saham, total dividen yang akan dibagikan oleh MAIN sebesar Rp 145 miliar.

Jumlah tersebut setara dengan 29,71% dari laba bersih yang diraih MAIN pada tahun buku 2024. Sekadar mengingatkan, MAIN membukukan lonjakan laba bersih sepanjang tahun lalu.

Laba bersih MAIN meroket 670,11% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 63,37 miliar menjadi Rp 488,02 miliar. Sementara itu, penjualan MAIN meningkat 3,73% (YoY) dari Rp 12,05 triliun menjadi Rp 12,50 triliun.

Prospek Kinerja Tahun 2025

Memasuki tahun 2025, Direktur Malindo Feedmill, Rudy Hartono Husin mengamini pelemahan daya beli menjadi tantangan bagi MAIN. Rudy bilang, tantangan ini mengganjal hampir seluruh industri, tak terkecuali di sektor pakan ternak dan unggas (poultry).

Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) Lirik Potensi Ekspor Ayam Olahan

Kondisi tersebut tercermin dari penjualan dan laba bersih MAIN yang melandai pada kuartal I-2025. Penjualan MAIN menyusut 2,16% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 3,24 triliun menjadi Rp 3,17 triliun.

Sedangkan laba bersih MAIN merosot 28,24% (YoY) dari Rp 87,65 miliar menjadi Rp 62,89 miliar hingga Maret 2025. "Industri poultry memang dinamis. Tapi pemenuhan protein sebagai kebutuhan dasar tidak akan hilang, meski menyesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat," kata Rudy dalam paparan publik, Kamis (22/5).

Menimbang kondisi tersebut, Rudy mengatakan pada tahun ini MAIN akan fokus untuk menjaga stabilitas pendapatan dan laba bersih. "Kami menargetkan secara optimistis, penjualan dan laba semoga bisa bertahan dan comparable terhadap tahun 2024," imbuh Rudy.

MAIN berharap akan ada perbaikan ekonomi dan daya beli, serta katalis dari program pemerintah, terutama Makan Bergizi Gratis (MBG). Direktur Malindo Feedmill, Rewin Hanrahan mengatakan program MBG bisa menjadi katalis bagi industri poultry.

Rewin berharap program MBG bisa mendorong usaha para peternak, termasuk bagi pengembangan usaha mitra MAIN. "Program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Tetapi juga turut membantu ekonomi, terutama para peternak yang terlibat dalam proyek MBG," ujar Rewin.

Ekspansi MAIN

MAIN pun bakal memperluas jangkauan pasar sembari memperkuat kinerja operasional. Rewin mengungkapkan MAIN telah memasok ke pasar ekspor seperti Jepang, Singapura dan Oman, terutama untuk produk olahan.

MAIN akan memperluas pasar ekspor dengan menyasar sejumlah negara. "Mungkin di kuartal ketiga nanti kami juga akan lakukan ekspor ke Uni Emirat Arab. Mudah-mudahan respons di negara-negara ekspor cukup baik, sehingga kontribusi dari ekspor semakin besar," ungkap Rewin.

 

Secara bersamaan, MAIN juga menggelar ekspansi di pasar dalam negeri. Rewin bilang, MAIN akan memperluas jangkauan ke area di Indonesia bagian timur serta sejumlah daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang potensial.

Tak hanya dari sisi perluasan pasar, MAIN juga bakal ekspansi dari sisi operasional. Rudy menambahkan, MAIN akan melanjutkan kembali pembangunan pabrik pakan (feedmill) di Lampung yang sempat tertunda dalam beberapa tahun terakhir.

Fasilitas feedmill tersebut akan memiliki kapasitas sekitar 300.000 metrik ton per tahun. Pembangunan feedmill dijadwalkan akan berlangsung selama satu tahun dan ditargetkan rampung pada kuartal III-2026.

MAIN pun menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 350 miliar - Rp 400 miliar untuk membangun feedmill tersebut. Selain menambah kapasitas operasional, MAIN akan membangun solar panel sebagai bagian dari upaya transisi energi ke sumber listrik yang lebih bersih.

Sebagai investasi pada proyek energi terbarukan itu, MAIN menyiapkan capex sekitar Rp 80 miliar untuk beberapa tahun ke depan. "Kami berharap dengan berjalannya program ini Malindo bisa ikut menyumbangkan penurunan karbon yang besar," tandas Rudy.

Selanjutnya: Strategi Malindo Feedmill (MAIN) Ekspansi Pasar Hingga Pabrik Pakan

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (23/5), Daerah di Jakarta Ini Waspada Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×