kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimisme kurs rupiah tak lagi menjebol 14.000


Jumat, 09 Oktober 2015 / 19:54 WIB
Optimisme kurs rupiah tak lagi menjebol 14.000


Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rupiah menutup pekan dengan gemilang. Hal ini menumbuhkan kepercayaan pelaku pasar bahwa masih ada harapan bagi rupiah di akhir tahun 2015 nanti.

Di pasar spot, Jumat (9/10) rupiah ditutup menguat tajam 3,42% ke level Rp 13.412 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan di kurs tengah Bank Indonesia rupiah melesat 2,08% di level Rp 13.521 per dollar AS. 

Menilik pergerakan akhir tahun 2015, Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank BNI Tbk menduga potensi pelemahan rupiah memang masih terbuka.

Namun rupiah diprediksi tidak akan kembali menembus level Rp 14.000 per dollar AS. Sebab, pergerakan yang terlihat saat ini dari dalam negeri menunjukkan rupiah memiliki daya tahan yang cukup untuk mengantisipasi pergerakan dollar.

Rangkaian intervensi Bank Indonesia, serta kerja sama yang dibangun antara BI, Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seharusnya jadi modal utama penggerak rupiah. Apabila pasar bisa merasakan hasil dari gelontoran Paket Kebijakan Ekonomi tiga tahap tersebut, rupiah akan kian terdorong.

Apalagi jika ekonomi China kian positif. “Tentunya itu mendongkrak kepercayaan pasar terhadap perekonomian Asia termasuk Indonesia,” tambah Trian.

“Potensi kenaikan suku bunga The Fed yang bergeser ke 2016 jadi katalis utama yang akan menjaga nilai rupiah hingga akhir tahun,” papar Trian.

Tentunya prediksi terjaga di level Rp 14.000 ini dengan menjaga asumsi kenaikan suku bunga The Fed tetap tertunda hingga tahun 2016 mendatang.

Nantinya, ketika suku bunga The Fed naik di 2016, Trian optimistid ekonomi Indonesia sudah lebih baik sehingga tidak terpapar sebesar tahun ini.

Maka bagi Trian, peluang kenaikan suku bunga The Fed yang mengempis ini harusnya jadi celah bagi Indonesia untuk memperbaiki sektor fundamental.

Jika ekonomi Indonesia berbenah, terutama dengan realisasi dan konsistensi dari tiga paket kebijakan ekonomi yang sudah rilis, maka serangan kekuatan dollar AS tidak akan merontokkan nilai rupiah sedalam yang terjadi tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×