kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berbagai data ekonomi pengaruhi rupiah pekan depan


Jumat, 09 Oktober 2015 / 19:17 WIB
Berbagai data ekonomi pengaruhi rupiah pekan depan


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir telah melambung 8% dan berakhir di Rp 13.412 per dollar AS. Pergerakan rupiah berhasil mengambil peluang melemahnya dollar AS disertai dukungan paket ekonomi dalam negeri.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah selama sepekan terakhir cukup signifikan. Turunnya data ekonomi AS menjadi pendorong kenaikan rupiah mulai dari data tenaga kerja, ISM Non-Manufacturing hingga bertambahnya defisit neraca perdagangan negeri Paman Sam.

Di akhir pekan, laju rupiah semakin kencang setelah notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan sinyal dovish terkait kenaikan suku bunga The Fed.

Sementara dari dalam negeri, Josua menilai sinergi kebijakan ekonomi pemerintah dengan stabilisasi rupiah BI memberi dampak cukup positif bagi pergerakan mata uang garuda.

“Dengan langkah-langkah kebijakan pemerintah saat ini saya rasa bisa terus menjaga kestabilan rupiah,” ujar Josua. Namun demikian, ketidakpastian suku bunga The Fed bisa menjadi peluang rupiah kembali melemah.

Selama sepekan ke depan, pergerakan rupiah dipengaruhi berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri. Antara lain, data inflasi China dan AS. Inflasi AS merupakan salah satu faktor penentu kenaikan suku bunga The Fed.

Sedangkan dari dalam negeri, pemerintah akan merilis data neraca perdagangan, dan Bank Indonesia akan mengumumkan suku bunga acuan, BI rate.

Perkiraan Josua, surplus neraca perdagangan akan menyusut mengingat penyerapan anggaran pemerintah mulai maksimal. Sementara suku bunga BI diperkirakan tetap.

Dengan berbagai faktor tersebut, Josua memprediksi rupiah masih akan melanjutkan penguatannya hingga sepekan ke depan.


 


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×