Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Selasa (9/2), pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Pada lelang kali ini, tercatat jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 26,11 triliun. Jika dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya (26/1), jumlah tersebut mengalami kenaikan karena pada lelang sebelumnya, hanya sebesar Rp 23,24 triliun.
Dari penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap sebanyak Rp 12 triliun. Jumlah tersebut sebenarnya di bawah target indikatif pemerintah yang sebesar Rp 14 triliun.
Seri PBS004 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2037 menjadi primadona pada lelang kali ini. Seri ini memiliki jumlah penawaran masuk hingga Rp 6,89 triliun.
Baca Juga: Lelang SBSN raih penawaran Rp 26,11 triliun, sesuai dengan kondisi pasar
Walaupun begitu, seri yang paling banyak dimenangkan adalah seri PBS029. Di mana, nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 4,3 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 6,56%.
Associate Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menjelaskan, seri PBS004 menjadi incaran peserta dari kelompok dana pensiun dan asuransi. Kedua kelompok ini memilih PBS004 sebagai upaya untuk mengoptimalkan yield di masa yang akan datang.
“Belakangan memang ada pergeseran minat peserta, dari jangka pendek - menengah, ke jangka menengah - panjang. Seri-seri jangka pendek memang tidak terlalu volatile, tapi saat ini yieldnya juga kecil, jadi tidak terlalu menarik,” ungkap Ramdhan kepada Kontan.co.id, Selasa (9/2).
Sementara terkait seri PBS029 yang justru banyak dimenangkan, Ramdhan menilai ini adalah salah satu langkah pemerintah dalam mengatur strategi pembiayaan mereka agar pembayaran di masa yang akan datang tidak terlalu memberatkan pemerintah.