Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
NEW YORK. Harga minyak mentah dunia menuju pelemahan mingguan terdalam sejak Maret 2015. Tergelincirnya harga minyak mentah seiring dengan spekulasi bertahannya produksi minyak OPEC usai pertemuan Jumat ini di Vienna.
Dengan kondisi itu, pasokan minyak dunia dikhawatirkan akan terus berlebihan. Minyak Brent pengiriman Juli berada di level US$ 62,11 per barel dalam perdagangan ICE Futures Europe exchange di London. Harga naik 8 sen pada pukul 1:26 p.m waktu Singapura. Namun kontrak minyak pada hari sebelumnya turun US$ 1,77 menjadi US$ 62,03.
Sementara harga minyak WTI untuk pengiriman July pada hari ini naik 3 sen menjadi US$ 58,03 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Secara keseluruhan dalam minggu ini minyak WTI telah kehilangan 3,8%.
Sepeti diketahui Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan melakukan pertemuan untuk membahas kuota minyaknya. Namun pertemuan ini diperkirakan tidak akan banyak menghasilkan kesepakatan penurunan kuota produksi, karena OPEC ingin mempertahankan pangsa pasarnya.
Menurut Maria van der Hoeven, Eksekutif Direktur International Energy Agency, OPEC yang terdiri dari 12 negara produsen minyak tersebut akan tetap menjaga target produksi sebesar 30 juta barel per hari.
"Kemungkinan konsensus dalam pertemuan OPEC tersebut, adalah tidak ada penurunan kuota," kata Ric Spooner, Analis utama CMC Markets di Sydney. Dengan begitu maka dikhawatirkan pasar akan kelebihan pasokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News